Atlet yang sudah sampai di JSC (tstatic.net)

Kitogalo.com, Palembang – H-8 Pembukaan Asian Games 2018, atlet-atlet serta delegasi dari negara peserta Asian Games 2018 mulai berdatangan ke Wisma Atlet di Komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Jumat (10/8/2018). Kedatangan para atlet serta delegasi negara di JSC Palembang ini dapat dikatakan lebih awal dari jadwal pertandingan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kontingen yang sudah datang ke JSC ialah kontingen atlet tenis dari Korea Selatan (Korsel) dan beberapa atlet lainnya yang berasal dari Jepang dan Iran.

“Tadi sudah datang 21 orang atlet kontingen dari Korsel dan 7 orang delegasi dari Iran. Dari Jepang juga ada beberapa orang delegasi mereka yang datang tadi pagi,” ungkap Peter Peter Taslim, Major (Walikota) Wisma Atlet di JSC Palembang.

Pria yang juga merupakan kakak kandung dari aktor Joe Taslim ini menambahkan kedatangan atlet-atlet dilakukan lebih awal karena mereka ingin memantau sekaligus membiasakan diri dengan atmosfer JSC yang merupakan tempat diadakannya pertandingan seluruh cabor.

“Kedatangan mereka lebih awal tentu guna beradaptasi serta mencoba lapangan pertandingan yang akan digunakan saat Asian Games nanti,” tambah Peter.

Tak hanya delegasi dari luar negeri, beberapa atlet Pelatnas Indonesia juga sudah berdatangan Sumsel. “Nanti sore akan ada kontingen atlet Dayung Indonesia yang akan datang ke sini,” ujarnya.

Mengingat jumlah atlet yang akan datang ke JSC mencapai ribuan, tempat tinggal atlet tentu harus dipersiapkan dengan matang dan persiapan yang sudah dilakukan hampir selesai. Terintegrasi dalam satu kawasan, atlet dan official akan ditempatkan di 9 tower.

“Untuk tempat tinggal di wisma atlet, 3100 atlet dan official semuanya akan ditempatkan di 9 tower, 3 tower di wisma atlet dan 4 tower di Rusunami dan Rusunawa,” terang Mirza Zulkarnain Sekertaris Jakabaring Sport City (JSC)”.

Ada hal yang diubah dari wisma atlet di JSC ini, yakni jumlah penghuni di tiap-tiap kamar. Jika sebelumnya berisi 4 bed maka kini diubah menjadi tiga bed. Sehingga tiap kamar akan diisi oleh 3 orang atlet saja. Sedangkan fasilitas yang didapatkan setara dengan fasilitas di hotel bintang dua.

“Ada televisi dan yang terpenting wifi dengan kecepatan tinggi,” terang Mirza.

Dengan fasilitas lengkap dan berada di kawasan yang sama, Mirza juga menjamin bahwa tempat ini tidak dibuka untuk umum. Hal ini guna menjamin kenyamanan dan keamanan para atlet.

“Yang pasti seluruh kawasan tempat tinggal atlet ini, steril untuk umum,” ujarnya.

Heti Rahmawati