LRT Palembang Yang Sedang Beroperasi. (Sumber Foto: mild.com)

Kitogalo.com, Palembang – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menurunkan tarif light rail transit (LRT) Palembang. Tak hanya itu, tarif LRT Palembang nantinya juga akan diintegrasikan dengan tarif bus Damri dan Transmusi.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mempermudah para mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) dan akan dimulai pada bulan November mendatang.

“Untuk meningkatkan efektivitas LRT ada beberapa hal yang saya putuskan menurunkan tarif dari Rp 10.000 menjadi Rp 7.000 LRT dan Damri,” katanya kepada Kitogalo.com, saat ditulis Rabu (31/10/2018).

Kebijakan Menhub Budi Karya Sumadi lainnya yaitu memastikan feeder, khususnya Jakabaring dengan Unsri dengan headway yang lebih padat. Sehingga memungkinkan mahasiswa dari Punti Kayu atau beberapa tempat itu bisa dilewati.

Pengguna Damri nantinya dapat menggunakan LRT Palembang dengan penerapan satu tarif yakni dimulai dari Rp 7.000. Penurunan tarif ini juga merupakan subsidi dari pemerintah agar masyarakata Palembang semakin tertarik menggunakan transportasi umum.

Sebelum adanya sistem integrasi ini, mahasiswa yang akan menuju Unsri Indralaya dengan LRT Palembang dari Stasiun Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan berpindah ke bus Damri menghabiskan ongkos sebesar Rp 13.000. Rinciannya adalah tarif LRT Rp 5.000 ditambah Damri Rp 8.000.

Namun jika sudah terintegrasi, tarif akan berkurang. Tarif integrasi berdasarkan golongan masyarakat dengan rute DJKA – Indralaya bagi mahasiswa yakni sebesar Rp 7.000 dan masyarakat umum Rp 10.000.

“Kalau tadinya orang dari satu tempat mau ke Unsri dia harus bayar Rp 10.000, sekarang kita jadikan Rp 7.000. Jadi kalau bolak-balik jadi 14.000,” sambungnya.

Jam operasional LRT Palembang juga akan ditambah. Jika tadinya dari pukul 6 pagi hingga 6 sore, mulai November jam operasional akan ditambah 4 jam yakni dari pukul 6 pagi hingga 9 malam.

Agatha Olivia