Ilustrasi Polisi (Sumber NET)

Kitogalo.com – Berprofesi sebagai seorang polisi seringkali menjadi cita-cita sejak kecil. Pekerjaan sebagai aparat hukum ini juga, dinilai menjadi salah satu profesi yang menjanjikan masa depan dan bergengsi.

Namun ada juga beberapa polisi di Indonesia, yang menggeluti pekerjaan lain lho, sebagai tambahan penghasilan hingga kepedulian terhadap sesama. Apa saja sih profesi sampingan enam polisi ini, simak yuk…

  1. Tukang Angkut Sampah
Aiptu Trisih Setyono (Sumber Liputan6.com)

Selain pekerjaannya menjadi polisi, memiliki pekerjaan sampingan yakni menjadi tukang angkut sampah. Trisih bercerita hal ini sudah dilakukan sejak tahun 2016.

Dia menggunakan waktu lepas dinasnya dengan mengambil sampah warga, Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung dan membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pagerwojo.

Semua berawal saat, dia risih lantaran banyak sampah berserakan di wilayahnya. Beberapa lokasi di Desa Gandang seperti di area Jembatan Sungai Gondang, Jembatan Kalitelu dan Jembatan Kedung Gudel sempat dijadikan warga tempat pembuangan sampah liar.

2. Pemulung Sampah

Bripka Seladi (Sumber Merdeka.com)

Ada juga Bripka Seladi, selain menjadi polisi ia memiliki pekerjaan sampingan sebagai pemulung untuk menambah mata pencahariannya. Pekerjaan sampingan sebagai pemulung ini mulai dilakukan oleh Seladi sejak tahun 2006. Ketika itu dia melihat sampah yang menumpuk di Polresta Malang.

Suatu saat, dia datang ke pengepul rongsokan dengan membawa sampah itu yang ternyata laku dijual. Awalnya Seladi mengumpulkan sampah hanya di lingkungan Polresta Malang.

Setelah itu dia akhirnya berkeliling kota untuk menengok setiap bak sampah, barangkali menemukan barang yang masih dapat digunakan. Kegiatan itu biasanya dilakukannya di luar jam tugas yaitu pada malam hari.

3. Jualan Bumbu Dapur

Aiptu M Khamim (Sumber NET)

Selain menjadi polisi, Aiptu M Khamim memiliki pekerjaan sampingan menjual bumbu dapur. Aiptu M Khamim sering menawarkan bumbu-bumbu dapurnya kepada pedagang di Pasar Peterongan. Aiptu M Khamim sudah menjalani pekerjaan ini selama 15 tahun.

Awalnya tidak mudah untuk memasarkan bumbu dapur instan, karena masyarakat belum terbiasa menggunakannya. Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat. Pekerjaan sampingan ini dilakukan, karena gajinya sebagai anggota polisi hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia menjalani pekerjaan sampingannya ini lantaran ingin membangun rumah untuk keluarganya. Khamim mengaku ia tidak merasa malu dengan apa yang dilakukannya. Karena pekerjaan ini halal dan membawa berkah bagi keluarga.

4. Tukang Tampal Ban

Aiptu Mustamin (Sumber Merdeka.com)

Aiptu Mustamin merupakan anggota polisi di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagaimana Bripka Seladi, Aiptu Mustamin mempunyai pekerjaan sampingan sebagai tukang tambal ban di pinggir jalan tepat di belakang gedung Pengadilan Negeri Makassar.

Pria yang akrab disapa Pak Mus itu ternyata sudah menjalani profesi sampingannya sejak 20 tahun yang lalu. Kendati demikian, tak banyak pelanggan yang tahu jika Pak Mus adalah seorang polisi.

“Saya jadi polisi tahun 1979 dan mulai buka usaha tambal ban tahun 1991. Awalnya dulu saya tambal ban di Jalan Alimalaka, tapi kena penggusuran. Jadi saya pindah di belakang pengadilan tahun 2012. Saya suka kerja-kerja tambal ban,” ujar Polisi berpangkat Aiptu ini.

Buah kerja keras Aiptu Mustamin menjadi penambal ban, ternyata cukup untuk membantu biaya pendidikan empat anaknya. Dua di antaranya bahkan kini menjadi Kanit Intel dan Penyidik Reskrim Polres Mamasa, Sulawesi Barat.

5. Jualan Cilok

Bripka Toni Purwanto (Sumber Merdeka.com)

Bripka Toni Purwanto (37) seorang anggota kepolisian di Polda DIY diketahui mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penjual cilok di pinggir jalan. Dengan nama Cilok 86, setiap harinya Bripka Toni bisa menjual 2.000 butir cilok, tahu bakso dan pentol bakso.

Bripka Toni menceritakan keinginannya berjualan cilok sudah dimiliki sejak masih bertugas di Polres Jakarta Pusat. Tetapi baru bisa terwujud saat dirinya mutasi ke Polda DIY di Januari 2017. Sempat melakukan riset kecil-kecilan untuk membuat cilok akhirnya pada Maret 2017, Bripka Tony pun memberanikan diri membuka Cilok 86.

Seiring berjalannya waktu, selain cilok, Bripka Toni pun kemudian menambahkan menu tahu bakso dan pentol bakso dimenu jualannya. Semua menu yang dijualnya ini dibuatnya sendiri bersama istri dan seorang karyawannya.

6. Dagang Milkshake

Bripda Muhammad Fikri (Sumber NET)

Jika kebetulan berjalan di belakang kampus Fakultas Mipa Universitas Negeri Padang lalu kehausan, coba mampir di sebuah kedai milkshake bernama Tasasak. Seorang pria ganteng akan melayani setiap pembeli dengan ramah.

Jangan kaget jika juga kalau ternyata pria penjual milkshake itu memiliki profesi utama sebagai polisi, sekaligus mahasiswa hukum sebuah universitas di Padang.

“Saya memang sengaja membuka usaha kedai milkshake ini setelah jadi polisi, Sebelumnya saya buka usaha rental PS. Tapi karena banyak pesaing, hasilnya kurang sesuai target. Saya kemudian menjual motor kesayangan ditambah pinjam dari koperasi untuk modal,” tutur Bripda Muhammad Fikri.

Editor : Nefryu

BACA JUGA :

Bermodal Pinset, Pria Asal New York ini Raup Uang Belasan Juta

Kurangi Sampah Plastik, Pria di India Ciptakan Botol dari Bambu

Terima Tantangan Warganet, Baim Wong Survive di Pulau Kosong di China