Kitogalo.com, Palembang – Pemerintah Kota Palembang berkomitmen mendukung pengendalian rubella hingga 2020 dengan melakukan imunisasi massal measles rubella (MR) di kota itu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Letizia mengatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/CSR pada tahun 2020.
Apa itu imunisasi measles rubella? Imunisasi ini tidak lain adalah pemberian vaksin Measles Rubella kepada anak sebagai perlindungan teradap penyakit Campak dan Rubella. Dimana Vaksin MR merupakan kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) yang berfungsi untuk melindungi anak dari penyakit Campak dan Rubella.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan kampanye (imunisasi massal) dan introduksi MR. Program Pencanangan Kampanye Tingkat Nasional dan Introduksi Measles Rubella ini dibagi menjadi dua fase, yakni pada Agustus-September 2017 kampanye dan pemberian vaksin MR dilakukan di seluruh Jawa. Adapun pada fase kedua yakni Agustus- September 2018, vaksin MR akan diberikan untuk anak-anak di seluruh Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Selain melakukan sosialisasi, Dinas Kesehatan akan mengadakan imunisasi massal yang diberikan kepada seluruh sekolah. Imunisasi MR mulai dilaksanakan pada Agustus mendatang yang akan diberikan kepada anak usia sekolah 7 s.d < 15 tahun yang dilaksanakan di seluruh sekolah (PAUD, SD, dan SMP).
Sementara, untuk bulan September Imunisasi MR diberikan untuk bayi usia 9 bulan s.d <7 tahun dilaksanakan di posyandu, puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya. “Imunisasi massal adalah salah satu upaya kita, di mana sebelumnya dilakukan dulu upaya kampanye,” ujarnya pada Selasa, 10 Juli 2018.
Ia melanjutkan campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
“Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan,” katanya.
Sampai saat ini, sambungnya, tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella. Namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella.
Bagi pembaca yang masih asing dengan vaksin Measkess Rubella, sekilas telah dirangkum mengenai vaksin MR, seperti dikutip dari orami.co.id:
Apakah vaksin MR aman bagi bayi?
Vaksin yang digunakan sudah mendapatkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO). Di Indonesia sendiri, vaksin MR yang digunakan juga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin MR 95 persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan sudah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Siapa saja yang harus mendapatkan imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak yang telah berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan kepada anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat untuk menggantikan imuniasi Campak.
Apakah ada efek samping dari imunisasi MR?
Tidak ada efek samping dalam imunisasi MR. Demam ringan, bengkak ringan, ruam merah dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi merupakan reaksi normal yang akan menghilang dalam waktu 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang cukup serius sangat jarang terjadi.
Imunisasi MR perlu diberikan pada anak yang sudah imunisasi Campak?
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap Rubella, anak yang sudah mendapatkan imunisasi Campak perlu mendapatkan imunisasi MR. Imunisasi MR aman bagi anak yang sudah mendapatkan 2 dosis imunisasi Campak.
Apakah perbedaan vaksin MR dan MMR?
Vaksin MR mencegah penyakit Campak dan Rubella, sedangkan vaksin MMR mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan. Saat ini pemerintah lebih memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan. Sehingga diberikan imunisasi MR dan bukan MMR.
Apakah anak yang sudah mendapatkan imunisasi MMR perlu mendapatkan imunisasi MR?
Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella, anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi MMR perlu mendapatkan imunisasi MR. Dalam hal ini, imunisasi Measles Rubella aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.
Benarkah vaksin MR menyebabkan autisme?
Hingga saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun menyebabkan autisme. Demikian halnya dengan imunisasi pemberian vaksin MR.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 Tahun 2016
Imunisasi pada dasarnya diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan penyakit berat, kecacatan permanen, atau kematian (bersifat mengancam jiwa), berdasarkan pada pertimbangan ahli yang kompetan dan juga dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.
Agatha Olivia