Ilustrasi Palembang Berasap (Sripoku.com)

Kitogalo.com, Palembang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi musim hujan di provinsi Sumsel akan terlambat, Senin (8/10/2018).

Kasi data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang mengatakan fenomena pemanasan suhu muka laut di akhir 2018 berpotensi menyebabkan wilayah Indonesia diprediksi mengalami keterlambatan awal musim hujan, tak terkecuali di wilayah Sumsel. Hal tersebut membuat perkiraan awal masuk musim hujan yang dihitung di atas 50 mm dalam 2 dasarian terakhir menjadi mundur. Pasalnya, berbeda dengan biasanya bulan Oktober musim hujan sudah mengguyur Sumsel, Bumi Sriwijaya akan diguyur hujan pada awal bulan November.

“Perkiraan awal musim hujan Sumsel mundur 1 sampai 2 Dasarian. Awal November Sumsel diprediksi akan memasuki musim hujan,” katanya.

Ia menjelaskan, kondisi El Nino diprediksi BMKG mulai September dengan intensitas lemah hingga awal tahun 2019. El Nino lemah ditandai oleh menghangatnya suhu muka laut di wilayah Pasifik bagian tengah dan timur sebesar +0.5°C s/d +1.0°C.

Meski musim hujan diprediksi mundur, bukan berarti tidak akan ada hujan yang turun di bulan Oktober. Masih kurangnya jumlah curah hujan diatas 50 mm berturut – turut dalam 2 dasarian, diprediksi akan ada curah hujan. Dengan mundurnya prakiraan awal musim hujan masyarakat dan pemerintah harus mewaspadai potensi kondisi kering tersebut. “Musim hujan memang diprediksi mundur, tetapi bukan berarti tak ada hujan sama sekali selama bulan Oktober,” jelas Nandang.

Dari pantauan satelite terra aqua BMKG, Minggu (7/10/2018), hotspot sebanyak 13 titik dengan tingkat kepercayaan diatas 80% tersebar di beberapa wilayah Sumsel seperti Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir.

Dengan kondisi musim hujan yang terlambat, ia berharap Kota Palembang bisa sedikit lebih baik dengan adanya curah hujan yang turun di Bulan Oktober 2018. “Kondisi hujan yang mengguyur kota palembang sejak minggu sore kita harapkan dapat mengurangi dampak asap secara berangsur yang masuk ke kota Palembang dan udara semakin membaik,” harapnya.

Heti Rahmawati