Angga Sasongko dan Filosofi Kopi (Instagram @anggasasongko)

Kitogalo.com, Palembang – Acara Workshop Storytelling di SMK Negeri (SMKN) 5 Palembang pada hari Rabu (17/10/2018), menjadi wadah Angga Dwimas Sasongko, sutradara Film Filosofi Kopi berbagi kisahnya meniti karir di dunia perfilman Indonesia.

Pria berusia 33 tahun ini memulai karirnya sejak masih muda. Awal mulia ia berkenalan dengan dunia perfilman yakni saat ia masih kecil. Karena sang ayah sudah terlebih dahulu terjun didunia perfilman.

Namun dia awalnya tertarik dengan dunia fotografi di awal memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Seiring berjalannya waktu, Angga baru mulai merambah kedunia film. Dia membuat film bersama teman-teman satu sekolahnya.

“Mulai buat film sejak kelas dua SMA. Pertama sekali, waktu pulang sekolah kita dulu pinjam ruangan buat syuting. Lalu kita buat film sama-sama,” ujar peraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik di Film Filosofi Kopi ini.

Tak hanya sekedar membuat film, mereka juga sudah menjual hasil karyanya itu ke tema-teman sejawatnya. Berbekalkan alat-alat yang masih sangat sederhana dan pinjam alat lainnya, mereka menjadi pebisnis dengan menjual film-filmnya

“Kalau teman-teman mau nonton film kami, cukup bayar tiket Rp 2.000 per orang saja,” katanya.

Saat menginjak usianya 21 tahun, Angga berhasil menyutradarai sekaligus memproduseri film panjang pertamanya pada tahun 2006 berjudul Foto Kotak dan Jendela. Meskipun film tersebut hanya dibuat dengan format video dan tidak tayang di bioskop.

Namun dia bisa membuktikan kualitasnya dengan menyabet penghargaan sebagai Sutradara Termuda Terbaik di Indonesia, karena berhasil membawa sekuel Jelangkung 3 jadi film horor terlaris di tahun 2007.

Tahun ini, sutradara Cahaya dari Timur ini kembali menyutradarai film legend Wiro Sableng yang dibintangi oleh Vino G Bastian, Sherina Munaf dan aktor lainnya. Film ini mampu tembus menduduki peringkat ke-10 penonton terbanyak di tahun 2018.

Heti Rahmawati