Penandatanganan MoU antara Pemkot Palembang dengan FCL Singapura. Sumber Foto: britabrita.com

Kitogalo.com, Palembang – Kota Palembang semakin menunjukkan perkembangan pesat. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi canggih penataan kota skala internasional.

Aplikasi tersebut yaitu Ur-Scape, yang merupakan hibah dari Future Cities Laboratory Singapura. Ur-Space akan membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mendapat data perencanaan pembangunan bertaraf internasional.

Awalnya, aplikasi Ur-Scape sudah digunakan oleh Kota Bandung pada bulan September 2018. Kota Semarang dan Surabaya juga telah menggunakan aplikasi tersebut.

Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo menyambut baik penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan perjanjian kerjasama dengan Future Cities Laboratory (FCL) Singapura di Rumah Dinas (Rumdin) Wako Palembang, Selasa (9/10/2018).

“Kami telah bekerja sama dengan lembaga peneliti dari Singapura selama enam bulan ke depan untuk penerapan aplikasi Ur-Scape. Untuk perencanaan pembangunan pada 2020, sudah bisa pakai aplikasi itu,” kata Harnojoyo, seperti dikutip dari Antara.

Aplikasi ini akan memuat seluruh data dan informasi terkait Kota Palembang berbasis ruang atau spasial, mulai dari daerah banjir hingga titik macet.

Image result for ur scape
Penampakkan Pulau Jawa Dalam Aplikasi Ur-Scape. Sumber Foto: urs.fcl.sg

Direktur Program FCL Singapura Stephen Cairns mengatakan, Palembang menjadi satu dari empat kota di Indonesia yang dipilih pihaknya untuk mendapatkan hibah program aplikasi yang senilai total satu juta dolar.

Untuk pengaplikasiannya, akan tetap dilakukan oleh Pemkot Palembang. Singapura hanya akan membantu mendesain bibit aplikasinya saja. Dengan tampilan antar-muka yang mudah, pemerintah bisa mendapatkan data-data akurat dan sebaran datanya seluruh kawasan Palembang.

Ur-Scape dikembangkan oleh Future Cities Laboratory (FCL) yang didirikan oleh ETH-Zurich dan National Research Foundation Singapura. Ur-Escape bekerja dengan cara mengumpulkan, menggabungkan dan mengelola data-data geospasial secara sistematis. Penggunanya bisa memvisualisasikan dan berinteraksi dengan data-data tersebut secara intuitif.

Agatha Olivia