Kitogalo.com, Palembang – Berdasarkan data Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V, di tahun 2018 sudah dibangun aspal karet untuk jalan nasional di kawasan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat sepanjang 5 km.
Hasil karet mentah di Sumatera Selatan (Sumsel) pun berpotensi dipakai untuk pembangunan jalan nasional ini.
Menteri PUPR RI Basuki Muljono mengatakan, karet petani sudah diserap untuk aspal karet di jalan tol dan jalan nasional.
Bahkan jalan di Sumsel menjadi salah satu yang menggunakan aspal karet. Pemerintah pun membeli harga karet petani sebesar Rp 9.500 per Kg.
“Sudah ada sekitar 3.000 Ton karet yang diserap. Harga beli dari petani juga sebesar Rp 9.500 per Kg,” ungkapnya, saat ditulis Senin (11/3/2019).
Kementrian PUPR akan melanjutkan program pembangunan di ruas jalan nasional dan jalan provinsi di wilayah lain. Dengan mengacu Norma Standar Prosedur Manual (NSPM) sebagai modal pembangunan.
“Tidak perlu ada Instruksi Presiden sebagai payung hukum. Kita cukup gunakan NSPM dengan didukung surat edaran ke kepala daerah nantinya,” ujarnya.
Menurut Kepala BBPJN Wilayah V, Kiagus Syaiful Anwar, tahun ini aspal karet akan digunakan sepanjang 27,9 km.
Ada dua ruas jalan nasional yang akan menggunakan aspal karet, yaitu Jalan Muara Beliti-Tebing Tinggi hingga ke Jembatan Kikim sepanjang 10,7 km. Lalu Jalan Prabumulih-Beringin sampai batas Kabupaten OKU sepanjang 17,2 km.
Kualitas aspal karet diyakini akan lebih lama bertahan sekitar 10 tahun dibandingkan aspal minyak yang biasa digunakan.
“Tahun ini kita akan gunakan aspal karet untuk sepanjang 27,9 km. Dengan total nilai anggaran Rp 191 miliar,” katanya.
BACA JUGA :
Petani Sumsel Bandingkan Harga Karet di Masa Jokowi dan SBY
Wagub Mawardi Beri Lampu Hijau Penjajakan Kerjasama Pertagas – PDPDE
Cegah Karhutla Sumsel, TNI AU Siagakan 5 Unit Helikopter