Ilustrasi Sapi Kurban (beefcentral.com)

Kitogalo.com, Palembang – Hari Raya Idul Adha sudah di ambang pintu membuat para pelaku bisnis jual-beli hewan kurban mulai menjamur di Kota Palembang. Momen yang datang satu kali setahun ini digunakan oleh para pedang musiman untuk menambah sumber penyuntik pundi-pundi rupiah.

Beberapa jenis hewan kurban seperti kambing, sapi dan domba mulai menjadi diperjualbelikan di bulan haji ini. Namun yang jadi primadona di kalangan pembeli tak lain ialah sapi unggulan yang dihasilkan dari persilangan sapi Australia.

Salah satu Peternak Hewan Kurban di Kawasan Sungai Pinang, Banyuasin, Trie Diah menjelaskan sapi unggulan Australia lebih diminati pembeli lantaran bobotnya yang jauh lebih besar dibandingkan jenis Sapi Bali. Berat sapi unggulan ini bisa mencapai satu ton.

Ia juga mengungkapkan bahwa harga yang dipasang pun cukup fantastis, yang berkisar belasan hingga puluhan juta. “Harganya juga beda kalau Sapi Bali dikisaran Rp 14-16 Juta, Sapi Australia bisa mencapai Rp 50 Juta,”‘ujarnya dilansir dari Sripoku.com, Senin, 6 Agustus 2018.

Pihaknya pun mengaku bahwa angka pembeli jauh lebih banyak daripada tahun lalu. Tahun ini, banyak pembeli yang sudah memesan dari jauh-jauh hari sebelum hari raya tiba.

Trie juga menuturkan bahwa ia sedikit kewalahan mengurus stok hewan kurban yang harus ia sediakan untuk para pelanggannya. Kendati demikian, sapi yang ia urus masih laku keras. “Biasanyanya stok sampai 200 ekor tapi tahun ini hanya 50 ekor karena tahun ini saya kelola sendiri tanpa orang tua. Namun dari 50 ekor yang disiapkan sisanya tinggal sekitar 9 ekor yang besar,” jelasnya.

Rutinitasnya di setiap Idul Adha ialah mengantar hewan kurban yang dibeli di peternakannya sehari sebelum perayaan Lebaran Haji. Ia menyampaikan pembeli yang datang dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum maupun perusahaan. “Kadang kirim ke SP, Rambutan, Pusri, Merah Mato, TVRI, dan Pertamina,” ujarnya.

Ia menambahkan, usaha yang didirikan pada 2008 silam ini menjamin kesehatan setiap hewan kurban karena selalu dilakukan pemeriksaan rutin oleh dokter hewan yang sudah bekerja sama untuk menginspeksi kelayakan hewan. “Kami juga ada dokter hewan yang secara berkala melakukan pengecekan,” ujarnya.

Heti Rahmawati