rmol.com

Kitogalo.com, Palembang – Menjamurnya tempat-tempat baru yang menjadi tujuan wisata dan semakin ngetopnya destinasi yang sudah terkenal rupanya bisa menjadi bumerang. Menjadi tempat incaran berfoto bareng atau swafoto (selfie), ternyata tidak dibarengi dengan prinsip sadar lingkungan. Banyak warga, warganet maupun anak-anak milenial yang mempercantik feed social media termasuk instagram saat ke lokasi wisata, tidak peka untuk menjaga kebersihan.

Jembatan Ampera yang menjadi salah satu ikon wisata wajib heritage pun jadi “korban”. Tempat yang kerap menjadi pencuci mata bagi wisatawan lokal maupun non-lokal ini masih saja bertabur sampah dan bau tak sedap dari para pembuang hajat kecil. Aksi corat-coret tak bertanggung jawab di dinding sekitar Jembatan Ampera seringkali menjadi bahan nyinyiran wisatawan.

Padahal, Kota Palembang sudah meraih piala Adipura hingga 11 kali. Bahkan tak tanggung-tanggung, selama hampir tiga tahun Wali Kota Palembang Harnojoyo kerap menggelar gotong-royong akhir pekan. ASIAN GAMES 2018 yang akan dihelat dalam waktu kurang lebih dari 100 hari pun menjadi tantangan bagi Sumatera Selatan untuk membuktikan bahwa Kota Palembang mampu menjadi tuan rumah yang bisa membuktikan moto kotanya yaitu Bersih, Aman, Rapi dan Indah (BARI).

Tak mau berdiam diri, Forum Pesona Sriwijaya (FPS) berinisiasi melakukan gerakan “Aksi Kutip Sampah” di kawasan Jembatan Ampera dan sekitarnya. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kesadaran pengunjung untuk semakin peduli akan kebersihan sekitar tempat wisata. “‘’Keelokan, kenyamanan serta kebersihan kota Palembang harus jadi tanggung jawab kita semua. Start from the smallest act for making a greater impact!’’ ujar Wira, yang juga merupakan salah satu pengiat wisata sejarah di Kota Palembang, Jumat, 30 Maret 2018.

Kegiatan yang dilakukan puluhan anggota FPS pada Jumat sore itu berhasil mengumpulkan dua karung besar sampah yang mayoritas merupakan sampah plastik. Tak ketinggalan, komunitas Toyota Fortuner Club of Indonesia ikut mendukung dengan menyerahkan bantuan 10 kotak sampah kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatra Selatan Irene Camelyn Sinaga. Kotak sampah ini akan ditempatkan pada akses  tangga di bagian Ulu dan Ilir Jembatan Ampera.

Rencananya aksi ini akan diagendakan secara rutin bersamaan dengan kicauan di social media melalui tagar #SayangAmpera. FPS juga mengajak warga untuk mulai peduli lingkungan dari hal yang terkecil, yaitu: tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi pemakaian plastik dengan pemakaian goodiebag, membawa tumblr atau botol minuman sendiri ketika keluar rumah, dan tidak menyisakan makanan untuk mengurangi dampak pemanasan global. So, kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Riska Fitrah