rmol.com

Kitogalo.com, Palembang – Para pasien penderita kanker di Sumatera Selatan dan sekitarnya tidak perlu bingung dan takut lagi jika menderita atau mendengar mengenai penyakit tersebut. Kini, Cancer Information and Support Center (CISC) hadir di Kota Palembang untuk memberikan dukungan, penyuluhan, dan berbagai kegiatan yang bertujuan agar masyarakat lebih mengenal dan peduli kanker.

Ketua Umum CISC Aryanthi Baramuli Putri mengatakan dengan terbentuknya CISC Sumatera Selatan maka masyarakat dapat mengetahui dan berbagi informasi detail mengenai penyakit kanker dan diharapkan bisa menekan angka penderitanya.

“Selama ini masyarakat belum banyak tahu mengenai penyakit kanker. Lewat CISC Sumsel, masyarakat dapat langsung bertukar informasi dan saling memberi support secara langsung,” kata dia pada acara diskusi dengan tema “Sehat Tanpa Kanker, Mitos dan Fakta”, di Lord Café & Resto, Palembang, Rabu, 28 Maret 2018.

Sumatera Selatan menjadi kota ke-10 tempat terbentuknya organisasi sosial nirlaba yang fokus di bidang kesehatan khususnya penyakit kanker. Ketua CISC Sumsel Leni Mardiana mengatakan masyarakat Sumsel dan khususnya di Palembang dapat secara langsung berdialog dan bertukar informasi mengenai penyakit kanker baik antara sesama penderita (survivor) atau masyarakat yang ingin memahami penyakit kanker. “Mari kita tekan perkembangan penyakit kanker di Sumsel. Kami bisa dihubungi setiap saat,” kata dia.

Hingga saat ini, penyakit kanker memang masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan masyarakat. Direktur Utama Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Dr. M Syahril Mansyur mengingatkan jika penyakit kanker harus ditanggulangi sejak awal dan sedini mungkin agar perkembangannya bisa ditangani lebih cepat.

“Selain memahami sejak dini, pengobatan medis harus dilakukan secepat mungkin. RSMH sendiri sudah memiliki peralatan yang laik dan mencukupi untuk mengobati kanker ini. Jadi tidak perlu keluar negeri,” ujar Syahril. Dia menambahkan, “RSMH memiliki tenaga medis yang cukup banyak, alat kesehatan yang sudah bisa menangani, termasuk melakukan kemoterapi dan pengobatan lainnya.”

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Abdul Aziz berharap masyarakat Sumatera Selatan tidak hanya memahami sejak dini penanganan penyakit, tapi juga mulai peduli dengan berbagai cara mengurangi risiko berkembangnya penyakit kanker dengan menerapkan pola dan cara hidup sehat.

“CISC diharapkan dapat menjadi lembaga yang memberi informasi mengenai penanganan kanker sejak dini. Lewat organisasi CSIC ini juga masyarakat dapat memahami dan mengetahui bagaimana penanggulangan kanker,” kata senator dari Sumatera Selatan itu.

Dalam acara diskusi tersebut hadir sejumlah penyintas atau cancer survivor dari Jakarta dan Palembang. Ibu Rosalinde Badai, yang merupakan survivor selama 39 tahun asal Jakarta ikut hadir dalam diskusi dan sosialisasi tersebut. “Yang penting, (penyakit) jangan diambil hati. Hiduplah dengan cinta kasih dan semangat hidup tinggi,” pesan cancer survivor berusia 79 tahun itu sambil tersenyum.

Muna Suúd