Kitogalo.com, Palembang – THO, pasien di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) yang diduga terjangkit Virus Corona, kini sudah diketahui kondisinya dari hasil laboratorium sampel.
Pasien berusia 60 tahun yang melakukan perjalanan ke Malaysia tersebut, dirawat di RS Charitas Palembang karena mengalami sesak nafas. Pihak rumah sakit lalu merujuk ke RSMH Palembang pada tanggal 17 Februari 2020.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel bekerjasama dengan RSMH Palembang dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, mengambil sampel pasien, yaitu PCR darah dan kultur darah, PCR Sputum dan kultur sputum serta Sab Nasofaring.
Pengambilan sampel pada tanggal 18 Februari 2020 tersebut, lalu dikirim ke Litbangkes Jakarta. Hasil sampel akhirnya keluar pada tanggal 20 Februari 2020. Namun, untuk lebih memastikan hasilnya, BBLK Palembang kembali mengambil sampel pada tanggal 23 Februari 2020.
“Kita dapat (hasil sampel) pada tanggal 20 Februari 2020 dan hasilnya negatif. Sampel diambil sekali lagi dan dikirim ke Litbangkes Jakarta. Hari ini hasilnya sudah keluar dan kembali dinyatakan negatif (terjangkit Virus Corona),” ujar Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nuraini, saat menggelar Konferensi Pers di Aula Dinkes Sumsel, Senin (24/2/2020).
Dia memastikan, pasien THO tidak terinfeksi Virus Corona. Karena gejala virus asal Wuhan Tiongkok tersebut, yaitu mengalami panas tubuh hingga 38 derajat celcius, batuk, pilek dan gangguan pernapasan atau Pneumonia.
Sedangkan kondisi pasien THO sendiri, hanya mengalami sesak nafas dan radang paru-paru atau Pneumonia. Perjalanan pasien THO ke Malaysia sendiri, dalam rangka kontrol sakit jantungnya yang rutin dilakukan selama 5 tahun terakhir.
Selama masuk ruang isolasi dari tanggal 17 Februari 2020 hingga 24 Februari 2020, pasien mendapatkan perawatan yang intensif. Pihak RSMH Palembang juga melarang pengunjung untuk kontak langsung ke pasien, untuk mengantisipasi jika ada Virus Corona yang bisa menyebar ke orang lain.
Sementara para petugas RSMH Palembang yang berjaga di ruang isolasi pasien, wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
“Selama dirawat, anak THO selalu menghubungi saya dan bertanya kapan pasien bisa bebas dari ruang isolasi, pastinya dia sangat khawatir. (Gangguan) psikis tidak hanya dialami yang sakit saya, tapi keluarganya juga yang menanti kepastian,” katanya.
Sekitar akhir bulan Desember 2019, Virus Corona sudah menyebar dari Wuhan Tiongkok. Bahkan sudah 78.811 kasus pasien yang terjangkit virus mematikan ini. Dinkes Sumsel langsung menyiagakan tim gerak cepat, untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan Virus Corona ini.
Bahkan Gubernur Sumsel Herman Deru juga menginstruksikan ke seluruh kepala daerah di 17 Kabupaten/Kota, untuk menggerakkan dinas terkait, dalam pencegahan dan pengendalian penyebaran Virus Corona.
“Setiap daerah juga harus menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan, ada 6 rumah sakit di Sumsel yang ditunjuk sebagai RS rujukan, jika ada warga yang terjangkit Virus Corona,” ujarnya.
Untuk mencegah masuknya Virus Corona di Sumsel, Lesty Nurani menghimbau para warga untuk mengkonsumsi makanan sehat, minum air putih yang banyak, sering cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir. Terlebih tangan harus bersih ketika menyentuh hidung, mulut dan mata.
Dia juga menyarankan agar warga Sumsel menggunakan masker ketika berada di ruang publik, menghindari kontak dengan orang-orang yang punya riwatat perjalanan dari asal Virus Corona, serta hindari kawasan tersebut jika tidak ada urusan penting.
“Agar seluruh RS menyiapkan ruang isolasi. Tidak hanya untuk menghadapi Virus Corona, tapi utk penyakit menular lainnya,” ucapnya.
Editor : Nefryu