Cheng Chuling dan Yu Kaiwen. Sumber foto: asiangames2018.id

Kitogalo.com, Palembang – Asian Games 2018 kini telah usai, tetapi euforia event olahraga terbesar se-Asia tersebut belum berakhir. Beragam pengalaman dan kesan didapat oleh masyarakat Palembang, khususnya orang-orang yang terlibat dalam menyukseskan ajang olaharga bergengsi ini. Palembang sebagai salah satu tuan rumah sukses meberikan kesan bagi para atlet, ofisial, panitia penyelenggara, dan para sukarelawan selama Asian Games berlangsung.

Kesan terdalam dialami oleh dua orang atlet cabang olahraga Soft Tennis asal Taipei dan Korea Selatan, serta satu orang volunteer asal Padang, Sumatera Barat.

Seperti yang dilansir oleh Tribunsumsel.com, melalui seorang penerjemah bahasa, Kim Jiyeon, atlet Soft Tennis asal Korea Selatan mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan masyarakat Indonesia khususnya Palembang yang sangat antusias dalam berpartisipasi selama Asian Games berlangsung.

Meskipun ia dan tim berlaga pada saat-saat terakhir di pekan Asian Games 2018, ia merasa semua berjalan dengan sangat baik.

Kim Jiyeon mengaku sangat menyukai nasi goreng Indonesia, karena memiliki citarasa yang khas dari rempah-rempah Indonesia. Selain itu ia juga sangat terkesan dengan citarasa pempek serta kuah cukonya yang sangat khas.

“Penonton sangat luar biasa semua berjalan dengan baik, kecuali dengan cuaca di Palembang, cukup panas. Sebenarnya ini adalah kali pertama saya datang ke Palembang, orang-orang disini sangat ekspresif berpartisipasi untuk Asian Games.”

“Saya juga suka sekali nasi goreng Indonesia, pempek juga sudah saya coba, dan rasanya sangat enak. Yaa.. ini merupakan kenangan yang sangat berharga bagi saya”, ungkap Kim Jiyeon.

Tak hanya Kim Jiyeon, hal yang sama turut dirasakan atlet Soft Tennis asal Taipei, Cheng Chuling yang tak surut semangatnya oleh cuaca panas Palembang dengan tetap berhasil meraih medali emas.

Cheng Chuling, melalui seorang penerjemah bahasa mengatakan, ia merasa mendapatkan banyak dukungan karena penonton begitu semangat menyaksikan pertandingannya.

Namun ia dan Yu Kaiwen mengaku belum sempat mencicipi makanan Indonesia khususnya Palembang, karena harus menjaga kadar pola makanan yang mereka konsumsi saat sebelum dan selama pertandingan berlangsung.

“Kami merasa bertanding dengan baik pada ajang Asian Games ini, cuaca seperti ini tidak menjadi penghalang bagi kami, karena cuaca panas seperti ini sama seperti musim panas di Taipei. Namun kami cukup menjaga makanan yang kami makan, karena makanan Taipei dan Indonesia sangat jauh berbeda,” kata Cheng.

Selama tiga pekan ini pula, seorang volunteer asal Padang, Widya Ningrum mendapat banyak hal dan kesan menyenangkan selama bertugas di ajang Asian Games 2018. Mahasiswi Universitas Andalas ini merasa bahwa warga Palembang sangat ramah dan juga kuliner khas Palembang semuanya sangat enak, khususnya pempek panggang.

“Tapi Widya juga seneng banget, bisa jadi volunteer di Palembang, meskipun awalnya pasti terkendala sama bahasa yang Widya banyak ga ngerti tapi lama-lama aku jadi ngerti. Terus seneng banget juga karena bisa makan pempek komplit variasinya, kan kalo di daerahku ada yang jual pempek tapi yang variasi umumnya aja, kalo disini aku suka banget pempek panggang, rasanya unik banget,” pungkas Widya.

Agatha Olivia