Jelang Asian Games 2018, 14 Wisata Palembang Ini Jadi Tujuan Utama

Kitogalo.com – Kota Palembang tak hanya terkenal dengan pempeknya saja, beragam wisata yang ada di kota pempek ini pun wajib dikunjungi oleh berbagai wisatawan maupun warga lokal. Menjelang Asian Games 2018, berbagai wisata yang ada di Palembang menjadi fokus utama Pemkot. Dari total 68 destinasi wisata yang ada di Palembang, 14 tempat menjadi fokus utama agar lebih tepat sasaran. Ingin tahu apa saja ke-14 destinasi wisata tersebut? Yuk intip ulasan berikut.

1. Al-Qur’an Al-Akbar (Al-Quran Raksasa)

   

   Beralamat di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah, Gandus, Palembang, Al-Qur’an Al-Akbar memiliki 30 juz ayat suci Al-Quran yang berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang pada 40 meter kubik kayu tembesu dengan setiap lembar halaman berukuran 177 x 140 x 2,5 cm dan tebal keseluruhan mencapai 9 meter. Al-Quran yang terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Jika ingin melihat Al-Quran raksasa buatan Sofwatillah Mohzaib ini, anda cukup membayar 5 ribu rupiah saja.

2. Bukit Siguntang

Bukit yang terletak di kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ini dahulu dipercaya sebagai tempat ibadah keluarga kerajaan serta tempat mereka bertapa. Hingga saat ini, titik tertinggi di Palembang dengan ketinggian 29-30 meter dari permukaan laut ini masih merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat setempat. Biasanya pengunjung yang datang ke bukit siguntang akan melakukan ritual ziarah ke makam-makam para bangsawan Palembang zaman dahulu. Untuk masuk ke tempat bersejarah ini, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar 3ribu rupiah saja.

3. Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak (BKB) merupakan bangunan keraton yang menjadi pusat Kesultanan Palembang pada abad ke-18. Digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin II, konon katanya terdapat sebanyak 129 pucuk meriam di atas benteng ini pada masa peperangan melawan Belanda. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih selama 17 tahun dan ditempati secara resmi pada tanggal 21 Februari 1797.

4. Kampung Kapitan

Kampung kapitan merupakan perkampungan Tionghoa di Kota Palembang. Disini dapat ditemukan bahwa orang Cina pertama yang datang ke Palembang bernama Toa Pe Kong Sie, yang merupakan leluhur dari Kapitan Tjo. Dilihat dari segi arsitektur rumah didalamnya, kampung Kapitan merupakan simbol pembauran antara etnis Cina, Melayu dan Eropa (Belanda).

5. Kampung Al Munawar

Kampung Al Munawar merupakan kampung Arab pertama di Palembang. Terdapat delapan rumah di kampung ini yang berusia sekitar 250 tahun. Nama kampung ini berasal dari  Habib Abdurrahman Al Munawar, yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Palembang.

6. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Situs yang terletak di Jalan Syakhyakirti, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Palembang ini dipercaya merupakan letak dimana Kerajaan Sriwijaya berada. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan artefak seperti manik-manik, struktur batu bata, damar, tali ijuk, keramik, dan sisa perahu.

7. Pulau Kemaro

Pulau Kemaro merupakan pulau yang berada ditengah sungai Musi dan merupakan tempat ibadah warga Tionghoa. Di tengah pulau ini terdapat Pagoda berlantai sembilan yang dibangun pada tahun 2006 dan Klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im yang sudah ada sejak tahun 1962.

8. Monkey Forest Bagus Kuning

Monkey Forest Bagus Kuning terletak di Taman Makam Ratu Bagus Kuning kecamatan seberang ulu II. Kera-kera yang ada disini merupakan hewan keramat. Diantara puluhan kera yang menjaga makam Ratu Bagus Kuning ini, terdapat  seekor kera besar yang menjadi pemimpin mereka. Kera yang paling besar ini biasa disebut kondor.

9. Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang

Taman makam pahlawan ini merupakan taman dimana banyak pahlawan maupun ksatria palembang dikuburkan. Tempat ini berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pahlawan, Ilir Timur I, Palembang.

10. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Dahulu, tempat ini merupakan tempat tinggal dari Sultan Mahmud Badaruddin II. Namun setelah penjajah mengalahkan Sultan, tempat tinggal tersebut turut dihancurkan dan Belanda membuat bangunan baru di lokasi tersebut yang digunakan untuk tempat tinggal Komisiaris Kerajaan Belanda. Jika ingin mengunjungi museum dengan arsitektur keren in, kamu bisa menemukannya di sekitaran Benteng Kuto Besak.

11. Kawah Tengkurep

Kawah Tengkurep merupakan makam dari para anggota Kerajaan Palembang dan terletak di kecamatan Ilir Timur II, Palembang . Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 bersamaan dengan pembangunan masjid Agung Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin II dimakamkan di tempat ini.

12. Museum Balaputradewa

Memiliki luas lahan sekitar 23.565 m2 dan menyimpan 10 jenis koleksi, dengan jumlah koleksi mencapai 3.882 item, Museum Balaputera Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme Belanda. Berbagai koleksi tersebut dipamerkan di dalam tiga ruang pamer utama. Dengan membayar 2 ribu rupiah untuk orang dewasa dan seribu rupiah untuk anak-anak, pengunjung sudah bisa menikmati kekayaan sejarah yang tersimpan di dalam museum.

13. Pedestrian Soedirman

Pedestrian Soedirman merupakan pedestrian wisata dan pertunjukan seni jalanan yang ada di Palembang. Tempat ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Palembang dalam membudayakan seniman jalanan yang berada di Kota Palembang agar dapat menyalurkan bakatnya guna dinikmati para turis dalam menyambut Asian Games 2018 mendatang.

14. Lorong Basah Night Culinary Market

Bagi kamu yang suka jajan, tempat ini wajib dikunjungi. Lorong Basah terletak di kawasan Pasar 16 Ilir dan hanya dibuka pada malam hari, mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB dinihari. Di tempat ini telah terdapat 54 pedagang yang menjajakan dagangannya bagi para pengunjung.

Agatha Olivia