Ketua PKK Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Kitogalo.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Febrita Lustia Deru menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembagunan Keluarga Tingkat Nasional Tahun 2019, di Hotel Kartika Chandra Jumat (1/3/2019)

Kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel dalam rangka menindaklanjuti Surat Sekretaris Utama BKKBN Nomor 511/TU.04/B5/2019 tanggal 15 Februari 2019 perihal RAKERNAS, Simposium dan Konsultasi Teknis Bidang serta RAKORNIS Kemitraan Program KKBPK Tahun 2019.

Dari laporan Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Drs. Agus Sukiswo, Indonesia sedang mengalami dan berusaha mengatasi permasalahan gizi ganda. Yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi, obesitas baik pada balita maupun orang dewasa.

Sekitar 37 persen (hampir 9 juta) anak balita, mengalami stunting (Rikesdas 2013), mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 30 persen dan Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting ke 5 (lima) terbesar di dunia.

“Anak kerdil yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, akan tetapi stunting juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin atau yang berada di atas 40 persen tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi,” katanya

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Febrita Lustia Deru mengatakan, Keluarga Berencana (KB) sangat besar manfaat nya untuk pertumbuhan anak. Dimana anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang khusus dari kedua orang tuanya.

“Kita akan mensosialisasikan hingga ke pelosok kabupaten/kota di Provinsi Sumsel, untuk mencegah dan menekan angka stunting di Sumsel. Program KB juga sudah berjalan lama,” katanya.

Dukungan PKK sangat besar sosialiasinya kepada ibu-ibu, bahwa dua anak cukup. Karena perkembangan zaman, modernisasi dan teknologi. Untuk itu, Sumsel akan segera membuat satu kabupaten/kota sebagai contoh dalam rangka keaktifan di 10 Program PKK.

“Kampung KB ini sudah berjalan sebenernya cuma tinggal sosialisasi saja yang belum terus disosialisasikan terus kita juga mau mrmbuat satu kabupaten/kota contoh jadi tidak hanya kampung KB saja, ada hatinya PKK tentang 10 program PKK,” pungkasnya