Erick Thohir (Dok. Instagram Erick Thohir)
Kitogalo.com, Palembang –  Skuad Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC) mendukung Erick Thohir untuk membenahi managemen Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Meskipun tidak mendukung secara lisan, namun managemen Sriwijaya FC menilai sosok Erick Thohir sangat dibutuhkan untuk mengelola liga profesional di Indonesia.
Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Sriwijaya FC Faisal Mursyid, jika ingin mencari sosok yang berpengalaman di bidang olahraga, pilihannya adalah Erick Thohir.
“Dia sudah terbukti membangkitkan Inter Milan dari klub bermasalah menjadi klub yang hebat,” ujarnya kepada Kitogalo.com, Rabu (5/12/2018).
Sriwijaya FC pun mengharapkan adanya perbaikan dalam pengelolaan Liga 1, sehingga industri sepak bola Tanah Air semakin maju.
Apalagi dari 106 voter atas PSSI, ada tiga voter dari Sumatera Selatan (Sumsel), yaitu Sriwijaya FC, Persimura (Musi Rawas) dan Asprof Sumsel.
“Permasalahan dasarnya itu pada finansial. Setiap klub mengalami kesulitan keuangan. Jika liga bisa dikelola secara bisnis dengan baik dan bisa membagi dana cukup besar, ini akan mempermudah klub,” ujarnya.
Seperti pembagian dana sebesar Rp 7,5 Miliar untuk klub sepakbola peserta Liga 1. Dana tersebut harus dibagi juga untuk pengelolaan Tim U-16 dan U-19.
Kemenangan Sriwijaya FC melawan Skuad Mitra Kukar (Kitogalo.com / Nefryu)
Dana tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2017 dengan total Rp 7 Miliar dan tidak harus dibagi dengan timusia muda.
“Dengan jumlah sharing keuntungan hanya Rp7,5 miliar ini sangat kurang. Apalagi pengeluaran SFC setiap musim berkisar Rp 30 miliar,” kata dia.
Managemen Sriwijaya FC juga mengharapkan adanya perbaikan dalam pengelolaan jadwal pertandingan. Karena dari pengalaman musim ini, klub Laskar Wong Kito merasa dirugikan.
Beberapa negara di Asia pun, lanjut Faisal, bisa dijadikan contoh pengelolaan klub sepakbola yang baik, seperti China dan Jepang.
“Dua pemain kami dipinjam Timnas, padahal jika Timnas bertanding maka liga di stop. Di negara kita berbeda, membuat jadwal liga dulu baru jadwal Timnas,” ujarnya.