Gedung RSUD Sumsel (Instagram alexnoerdin.id)

Kitogalo.com, Palembang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumsel kini resmi diberi nama RSUD Siti Fatimah. Peresmian nama ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pemberian nama ini sudah melalui pembahasan yang panjang dengan melibatkan berbagai tokoh masyarakat Sumsel, kalangan dewan serta sejumlah anggota LVRI Sumsel.

Dari lima nama yang diusulkan, akhirnya disetujuilah nama Siti Fatimah menjadi nama RSUD kebanggaan Sumsel. Sosok Siti Fatimah ini sendiri tak lain merupakan istri dari pejuang kemerdekaan Muhammad Noerdin Pandji yang juga merupakan orangtua dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

“Ini sudah dirembukkan banyak pihak. Bukan karena ia ibu gubernur tapi beliau benar-benar berjasa. Karena saat ayah saya, Mayor M Noerdin Pandji berjuang melawan penjajah ibu Siti Fatimah ikut merawat prajurit-prajurit yang terluka. Ini kesaksian beberapa veteran. Karena itu kami minta diikhlaskan agar nama RSUD ini diberi nama Siti Fatimah. Semoga menjadi berkah bagi kita semua,” ucap Alex.

Harapan Alex, RSUD ini dapat menjadi RSUD percontohan dan bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya di Sumsel. Sehingga nama Siti Fatimah akan ikut dikenang sepanjang masa.

Peresmian RSUD ini kata Alex, bukan hanya menjadi cita-citanya tapi cita-cita seluruh masyarakat. Dengan fasilitasnya yang lengkap dan canggih, diharapkan RSUD ini jadi alternatif pilihan masyarakat selain berobat keluar negeri.

“Bayangkan ini bantuan dari APBN bantu Rp 850 miliar dari komitmen Rp 900 miliar. Dengan bantuan hampir Rp 1 triliun itu bisa dibayangkan seperti apa fasilitasnya. Kalau selama ini ada yang berobat ke Singapura, nanti tidak perlu lagi cukup berobat disini saja, dengan harga yang lebih terjangkau,” terangnya.

Menurut gubernur kebanggan masyarakat Sumsel tersebut, dulu banyak yang pesimis jika Sumsel bisa membangun RSUD semegah ini, membangun LRT, menjadi tuan rumah Sea Games dan Asian Games. Tapi yang harus dimiliki ialah kemauan yang kuat, jadi segala hal yang tak mungkin akan terbantahkan.

“Kalau kita mau, kita tulus, Insya Allah akan meridhoi,” ujarnya dengan yakin. Karena itu diapun berpesan kepada masyarakat Sumsel untuk terus menjaga keinginan dengan kemauan yang kuat demi kemajuan Sumsel ke depan.

Heti Rahmawati