Tradisi Tunggu Tuban Kabupaten Muara Enim Sumsel (Sumber Instagram @exploresemende)

Kitogalo.com, Palembang – Banyaknya ragam tradisi dan kebudayaan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), membuat setiap daerah mempunyai ciri khas kearifan lokal masing-masing yang masih terjaga.

Salah satunya di Kabupetan Muara Enim Sumsel, yang masih melestarikan prosesi Tunggu Tuban di Gelaran Tunggu Tubang Culture Festival 2019.

Tunggu Tuban sendiri merupakan tradisi adat pernikahan di Kabupaten Muara Enim Sumsel. Ada banyak prosesinya, mulai dari naikkah rasan, mutus rasan, akad nikah, nyulow hingga proses puncak yang dikenal dengan istilah agung ramenye serta bunting tandang dan ngantat bunting balik.

Tradisi adat pernikahan Tunggu Tubang ini dilaksanakan oleh warga dari tiga kecamatan di Semende. Tunggu Tubang merupakan suatu rangkaian kegiatan turun temurun yang menampilkan budaya dan adat Muara Enim dari adat Semende.

Dimana suku Semende dengan adat Tunggu Tuban, menganut sistem material dari garis ibu, yang mewajibkan anak perempuan tertua dalam satu keluarga menjaga dan mengusahakan harta warisan pusaka keluarga secara turun-temurun.

Tradisi Tunggu Tuban Kabupaten Muara Enim Sumsel (Sumber Instagram @exploresemende)

Kreatifitas Kabupaten Muara Enim mengemas tradisi Tunggu Tubang menjadi agenda yang dinantikan dalam rangkaian kegiatan Colorful Muara Enim 2019, mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Sumsel Herman Deru.

“Saya bangga sekali dengan upaya pelestarian kearifan lokal yang dilakukan Kabupaten Muara Enim. Ini harusnya bisa jadi trendsetter dan contoh kabupaten lain di Sumsel. Kita memang harus seperti ini jangan silau dengan Pulau Jawa,” ujarnya, Jumat (1/11/2019).

Menurutnya, semangat melestarikan tradisi turun temurun seperti ini memang harus terus digelorakan.

Agar kearifan lokal yang sangat banyak di Sumsel semakin muncul ke permukaan dan dikenal masyarakat luas.

Dengan adanya agenda Tunggu Tubang Culture Festival ini, orang nomor satu di Sumsel ini mengharapkan agar warga semakin menjunjung tinggi adat istiadat budaya lokal sebagai kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

“Di Sumsel saja tradisi ini hanya ada di Semende Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan. Ini harus kita jaga, lestarikan kepada anak cucu,” katanya.

Editor : Nefryu

BACA JUGA :

Sah ! Upah Minimun Provinsi Sumsel Naik Per 1 Januari 2020

Selamat, Peserta Event Creator Generation Palembang Sudah Terpilih

Kapolda Sumsel Minta Nama JSC Palembang Diubah Pakai Bahasa Indonesia