Kitogalo.com, Palembang – Mendengar kata Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), pastinya terbayang hanya dilakukan oleh para pekerja saja. Namun mindset ini langsung dipatahkan oleh PT Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Langkah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini untuk menyebarkan edukasi budaya K3 ini, cukup efektif. Melalui beragam program, Pertamina memberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja di dalam berbagai aktifitas.
Seperti program HSSE Goes To School, fungsi Health Safety Security and Environment (HSSE) yang digelar di SMA Negeri (SMAN) 17 Palembang, pada tanggal 13 Februari 2020. Pertamina RU III Plaju memberikan edukasi budaya keselamatan kerja sejak dini kepada pada pelajar.
Region Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagsel Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, kegiatan ini merupakan satu dari 16 rangkaian Peringatan Bulan K3 yang ada di Pertamina RU III.
“Kita ingin menumbuhkan kesadaran pentingnya menanamkan budaya kerja aman sejak dini pada siswa yang nantinya akan memasuki dunia kerja. Program perdana ini rencananya akan terus dilaksanakan secara kontinyu dan menjaring lebih banyak siswa,” ucapnya, saat ditulis Rabu (26/2/2020).
Acara ini disambut hangat oleh ratusan siswa kelas 10 dan 11 dari 10 SMA yang ada di kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin Sumsel. Apalagi, kegiatan ini juga dibuat lebih menarik, dengan diselingi dengan games seru sepanjang acara.
Selain diberikan materi mengenai penerapan aspek-aspek K3 dan proses bisnis Pertamina, peserta juga membuat paper bertemakan penerapan K3 dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 20 orang pelajar dengan hasil paper terbaik, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Tour De RU III yang digelar pada tanggal 19 Februari 2020 kemarin. Puluhan pelajar tersebut berkesempatan mengunjungi HSSE Demo Room, HSSE Training Center dan Kilang RU III Plaju.
“Kita memilih 3 orang siswa terpilih sebagai duta HSSE, yang nantinya dapat mengenalkan budaya K3 pada siswa lain ataupun masyarakat luas,” katanya.
PT Pertamina pun tak hanya berpuas diri dengan mengedukasi para siswa saja. Mereka turut menyebarkan pemahaman K3, dengan menggelar pelatihan Safety Representative (SR), kepada warga yang ada di ring I Pertamina RU III, diantaranya Kecamatan Plaju dan Kecamatan Banyuasin I Sumsel.
Pelatihan yang digelar pada tanggal 17 Februari 2020 ini, diikuti oleh 70 orang peserta, di Diklat Pertamina RU III selama lima hari.
Selain mendapatkan materi K3, puluhan peserta juga diajak untuk mempraktekkan bagaimana langkah untuk mencegah kecelakaan kerja.
“Mereka yang dilatih menjadi petugas SR oleh fungsi HSSE, Pertamina RU III, setelah melalui serangkaian seleksi administrasi dan tes kesehatan,”katanya.
Pelatihan ini langsung mendapat arahan dari instruktur Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumsel. Seluruh peserta juga diwajibkan mengikuti ujian akhir sebelum akhirnya dinyatakan layak menjadi petugas SR.
Kemudian nama peserta akan masuk dalam database Pertamina RU III, yang nantinya akan berkesempatan membantu pekerjaan khususnya pemadaman api di kilang Pertamina.
“Saya sangat beruntung mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini, pelatihan ini adalah bukti kalau Pertamina peduli dengan kami warga yang ada di sekitar kilang,” kata salah satu peserta pelatihan, Arya Rachmadani.
Kegiatan ini rencananya akan dilakukan dalam tiga tahap. Pelatihan diharapkan menambah kompetensi warga sekitar terkait aspek HSE baik secara teori maupun praktek.
Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
PT Pertamina juga menggelar edukasi kepatuhan berkendara pada istri pekerja, pekerja dan mitra kerja perempuan ini, dengan menggandeng Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Selatan.
Pelatihan ini digelar, karena PT Pertamina melihat keprihatinan akan tingginya angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Untuk itu, PT Pertamina RU III juga mengedukasi tentang keamanan dalam berkendara, yang menjadi salah satu peran fungsi Safety HSSE RU III. Uniknya, sosialisasi ini menyasar ke ibu-ibu yang rentan mengalami korban lakalantas.
Selain sebagai pengendara, peran ibu dianggap sangatlah penting dalam menumbuhkan pemahan akan keselamatan berkendara pada anak-anak dan lingkungan keluarganya.
Dari ribuan pekerja pekerja dan mitra yang bekerja di kilang RU III Palembang, ada lebih dari 600 orang yang bekerja menggunakan sepeda motor.
“Kami merasa sosialisasi ini penting terutama bagi ibu-ibu. Harapannya, agar semua dapat bijak dalam berkendara. Sera mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta etika dan kelengkapan Administrasi berkendara,” ucapnya.
Menurut Kasubdit Keselamatan dan Keamanan Dirlantas Polda Sumsel AKBP. A. Bambang Eka menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan guna mencegah cedera fatal saat berkendara khususnya untuk roda dua.
Diantaranya menggunakan helm/safety belt, memperhatikan kecepatan atau safety riding, berkonsentrasi dan tidak berkendara dalam kondisi mabuk atau mengantuk.
“Kami ingatkan juga untuk tidak lupa memilih dan mengenakan helm yang sudah berstandar SNI, dengan pemakaian yang benar,” ucapnya.
Kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat membudayakan nilai keselamatan sebagai kebutuhan utama pengendara. Serta untuk mengurangi lakalantas yang terjadi pada ibu-ibu akibat kelalaian dan minimnya
Pematangan K3 Pekerja Pertamina
PT Pertamina turut juga menguatkan kemampuan K3 kepada tim HSSE Pertamina RU III Plaju Palembang. Yaitu dengan menggelar lomba cerdas cermat yang meliputi Health, Safety, Security, Environment, Emergency and Insurance serta Medical, sekaligus mempromosikan budaya kerja aman (K3) pada pekerja.
Ada 12 tim perwakilan dari berbagai fungsi yang mengikuti kegiatan ini di Gedung Patra Ogan Palembang, pada tanggal 20 Februari 2020. Lomba ini dihelat, untuk menguji sejauh mana pengetahuan akan aspek HSSE yang diketahui para pekerja.
Salah satu peserta sekaligus ketua tim PEKA If’al Muhammad mengatakan, lomba ini dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian akan pentingnya keamanan dan keselamatan dalam bekerja.
“Selain terus menyegarkan kembali pengetahuan serta implementasi safety, melalui lomba ini kita juga menjadi semakin terpicu untuk lebih sadar dan peduli terhadap berbagai kondisi yang ada di lingkungan kerja kita. Semoga lomba ini bisa menjadi sarana agar pekerja selalu berkontribusi mencapai tujuan zero fatality,” ucapnya.
Raih Penghargaan Bergengsi
Sebelum menggelar beragam program edukasi K3 ke pelajar, warga dan pekerjanya, PT Pertamina RU III berhasil meraih penghargaan dalam bidang K3. Penghargaan ini diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Penyerahan penghargaan ini digelar di lapangan upacara PT Pupuk Sriwijaya, dalam giat apel Bulan K3 Sumsel, pada tanggal 12 Februari 2020.
Penghargaan ini sendiri diberikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya, ke General Manager Pertamina RU III Plaju Palembang Iman Syafirman.
PT Pertamina mendapatkan penghargaan ini, karena berhasil membuktikan sebagai perusahaan di Sumsel yang mampu meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
“Ini merupakan suatu penghargaan bahwa Pertamina tetap komitmen untuk mempertahankan safety di lingkungan kerja,”ujar General Manager RU III, Iman Syafirman.
Sebagai pengelola aset yang memiliki resiko tinggi, K3 menjadi aspekyang sangat utama dalam mengelola kilang RU III sendiri.
Menurutnya, ini pembuktian bagi PT Pertamina RU III bahwa perusahaannya telah melakukan dan mengelola K3 dengan baik dan dapat terus dipertahankan.
Iman menambahkan, Pertamina terus melanjutkan pencapaian target Zero LTI dan Zero Accident. Dalam penerapan K3, seluruh pekerja operasional wajib menggunakan alat pelindung diri, melaksanakan surveillances audit independen, menerapkan nilai-nilai perusahaan berupa integritas, nasionalisme, kerja tim, aksi dan mengutamakan pengguna jasa.
Diungkapkan Wagup Sumsel Mawardi Yahya, dalam rangka memperingati hari K3 nasional, pemerintah berkomitmen menjaga keselamatan kerja. Namun itu semua tidak cukup oleh peralatan saja, tapi juga pembinaan kehati-hatian dari seluruh pekerja.
“Yaitu dengan cara diingatkan terus, baik sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Karena keselamatan itu lebih penting dari segalanya. Apalagi nantinya terjadi musibah ya tentunya semuanya rugi, keluarga rugi, produksi rugi dan semuanya merugi,”katanya.
(Nefri Inge)