Pelabuhan TAA (Sumber : Tribunnews.com)

Kitogalo.com, Banyuasin – Setelah vakum sejak dibangun tahun 2004, Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api di Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin akhirnya resmi dioperasikan, Rabu (14/3/2019) siang.

Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI R Agus H Purnomo, Ketua DPRD Sumsel Aliandra Gantada, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Bupati Banyuasin Askolani.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) R Agus H Purnomo, selama empat tahun terakhir, pemerintah memang konsentrasi membangun infrastruktur termasuk pelabuhan.

“Hal ini bertujuan meningkaykan konektivitas dan membuka keterisolasian untuk memudahkan dan memurahkan logistik. Pembangunan ini untuk mempersatukan Indonesia bukan cuma meningkatkan perekonomian,” ujarnya.

Menurutnya, infrastruktur yang baik dapat mendukung proses distribusi barang dan meningkatkan daya saing internasional. Karena itu diperlukan pondasi yang kuat dengan membangun infrastruktur yang rata di Indonesia.

Pada peresmian awal ini diakuinya banyak tugas yang menanti KSOP, di antaranya penerapan SOP dan melengkapi perkantoran dan pelayanan pelabuhan. Seperti ada penerangan, manajemen sampah dan lainnya serta penentuan pengelolaan oleh pihak ketiga.

” Saat uji coba pelabuhan ini melayani 10 unit kapal bongkar muat dan curah. Awalnya ini dibangun untuk komunitas batubara tapi sekarang bisa jadi pelabuhan pendukung aktivitas di boombatu yang meningkat. Harapan kita ini berubah menjadi pelabuhan angkutan barang dan jasa di wilayah Sumsel,” katanya.

Pelabuhan TAA diresmikan (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, selain mengurai kepadatan di Pelabuhan Bombaru, keberadaan pelabuhan TAA ini bisa menjadi solusi tambahan selain jalan khusus untuk memudahkan angkutan distribusi batubara.

Dengan adanya pelabuhan ini pula diharapkan produk komoditas andalan seperti kopi, dan beras makin dikenal sebagai produk asli Sumsel bukan diatasnamakan daerah lain.

“Kebun kopi kita ini terbesar ketiga di dunia. Tapi karena kita gak ada Pelabuhan untuk mendistribusikannya keluar, maka kita distribusi lewat pelabuhan daerah lain. Dengan pelabuhan ini semoga orang akan tahu ada Kopi Sumsel,” ungkapnya.

BACA JUGA :

Inovasi Waste Oil Dongkrak Produksi Kilang Pertamina Plaju Palembang

Karet Mentah Sumsel Berpotensi Dipakai Bangun Jalan Nasional

Kain Jumputan Palembang Terpanjang di Dunia Raih Rekor Muri