Pesawat Khasmir Princess (Sumber Wikipedia)

Kitogalo.com – Hari bersejarah di Indonesia pada tanggal tahun 1955 yaitu perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sebanyak 29 negara mengirimkan wakilnya untuk terbang ke Indonesia.

KAA ini menjadi pertemuan besar pertama negara-negara Non-Blok, yang memosisikan diri sebagai kekuatan ketiga. Dimana, menjadi penyeimbang dalam konflik Blok Barat, yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dikomandani Uni Soviet.

Amerika Serikat pun memandangnya curiga, diduga karena kehadiran Perdana Menteri China Zhou Enlai dalam konferensi tersebut. Ia adalah kawan karib PM India, Jawaharlal Nehru, salah satu penggagas KAA.

Dikutip dari situs Times of India, Rabu (10/4/2019), Zhou Enlai saat itu meminta PM India Jawaharlal Nehru untuk mengirimkan pesawat agar membawanya dan para delegasi ke Indonesia.

Nehru pun langsung mengirimkan pesawat paling anyar milik maskapai Air India dengan tipe Lockheed L-749A Constellation, yang dijuluki ‘Kashmir Princess‘.

Picture taken from the 50s of Indian prime minister Pandit Jawaharlal Nehru, in official visit in China, talking with his chinese counterpart Zhou Enlai. Indian statesman and prime minister (1947-64). Nehru joined the Indian Congress Committee in 1918, he was influenced by Gandhi and was imprisonned several times by the British. In 1947 he became India’s first prime minister and minister of external affairs. N/B B/W (Photo credit should read STAFF/AFP/Getty Images)

Dalam perjalanan menuju Jakarta, pada 11 April 1955, kapal terbang itu transit di Hong Kong untuk mengisi bahan bakar.

Satu jam sebelum tiba di bandara tujuan, di ketinggian 18.000 kaki, di lepas pantai Indonesia, bahan peledak yang dilengkapi pengatur waktu (timer) meledak di wheel bay atau ruang roda pesawat sebelah kanan. Kashmir Princess berguncang hebat dan tentunya membuat para penumpang ketakutan.

Efek ledakan membuat bolong tanki bahan bakar nomor tiga. Burung besi itu pun terbakar. Pilot melihat nyala api menjalar dari dari belakang mesin di sayap kanan. Asap mulai memenuhi kokpit, lampu peringatan kebakaran di ruang bagasi menyala.

Pilot mencoba mengendalikan situasi, dengan mematikan mesin yang tarbakar. Namun, tak berhasil. Pesawat diselubungi api yang berkobar di bagian kargo, sayap, serta asap tebal di kokpit. Itu adalah pertanda bahaya.

Akhirnya, sang penerbang menurunkan hidung pesawat, mencoba mendaratkannya di laut. Setidaknya para awak dan penumpang bisa meloloskan diri dengan rakit darurat, begitu niatnya.

Panggilan kemudian darurat ditransmisikan. Kashmir Princess mengumumkan situasi gawat di atas Kepulauan Natuna. Beberapa saat kemudian saluran komunikasi terputus ketika api berkobar di bagian bawah pesawat.

Pesawat itu bergerak liar, di luar kendali, lalu celaka. Sebanyak 16 dari 19 manusia yang ada di dalamnya tewas. Tiga orang yang selamat adalah kopilot, teknisi penerbangan dan navigator. Mereka lah yang menguak apa yang terjadi di detik-detik terakhir penerbangan.

Editor : Nefryu

BACA JUGA :

7 Tulisan di Spanduk Iklan Ini Kreatif, Lucu atau Apa Yaa.. ?

Warganet Rangkai Puisi Justice For Audrey

Wow.. Rusun 24 Ilir Palembang Kini Semakin Rapi