Kitogalo.com, Palembang – Budidaya perikanan yang terus brrkembang di kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel), kini menorehkan prestasi yang membanggakan.

Tingginya keberhasilan budidaya ikan Patin di berbagai daerah, membawa Sumsel menjadi kawasan budidaya ikan Patin terbanyak di Indonesia.

Menurut Direktur Pakan dan Obat Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mimid Abdul Hamid, mengatakan bahwa produksi patin asal Sumsel bisa mencapai di atas 250.000 ton per tahun, atau 47,4 persen dari total seluruh budidaya ikan se-Indonesia.

“Sejak tahun 2015 lalu, produksi patin Sumsel ini selalu di atas 200.000 ton bahkan pernah sampai 250.000 ton, jadi potensinya memang luar biasa,” katanya di sela kegiatan temu lapang Gerakan Pakan Ikan Mandiri di Kecamatan Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, saat ditulis Kamis (17/10/2019).

Untuk mendukung budidaya perikanan patin, KKP mendorong pembudidaya ikan untuk membuat pakan secara mandiri atau tidak bergantung pada pakan pabrikan.

Usaha budidaya ikan ini, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh biaya pakan yang mendominasi hingga 80 persen dari total biaya produksi.

“Banyak pembudidaya yang berhenti karena terkendala di biaya pakan , dengan pakan mandiri ini bisa menjaga keberlanjutan usahanya,” ungkapnya.

Menurut Asisten I Setda Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Kosarudin, Banyuasin merupakan salah satu sentra penghasil ikan patin di Sumsel.

Ada tiga lokasi yang potensial untuk budidaya perikanan, yakni di Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Rambutan dan Mariana, serta Kecamatan Banyuasin II.

“Peluang usaha budidaya perikanan masih terbuka lebar. Karena dari 244.000 hektare potensi budidaya tersebut, baru 13 persen yang dikembangkan masyarakat,” ucapnya.

Produksi ikan patin Kabupaten Banyuasin bisa mencapai 15 ton sampai 20 ton per hari. Hasil budidaya ikan di Kabupaten Banyuasin ini, turut menyuplai kebutuhan bagi daerah sekitar, seperti Kota Lubuk Linggau, Palembang dan Prabumulih.

Editor : Nefryu