Kitogalo.com, Palembang – Mawardi sempat bercerita awal sejarah awal Alquran raksasa berdaun lontar di Kabupaten PALI Sumsel ini, bisa diamanahkan ke dirinya. Saat dia mengikuti majelis pengajian di Jakarta, salah satu guru mengajinya memberikan Alquran ini ke dia.
“Guru saya tidak menceritakan dengan detail, darimana asal Alquran ini. Tapi beliau kalau dapat kitab suci ini secara tiba-tiba,”ungkapnya, Jumat (24/5/2019).
Dari ratusan murid yang mengikuti pengajian di majelis tersebut, hanya Mawardi Ujang yang dipercaya gurunya untuk menyimpan dan merawat Alquran ini.
Dia merupakan generasi ke-3 yang dipercaya merawat Alquran raksasa ini. Alquran berbahan daun lontar ini awalnya dibuat oleh generasi pertama.
BACA JUGA :
Ada Alquran Daun Lontar Raksasa Berusia Ratusan Tahun di Kabupaten PALI
“Generasi pertama bertugas menulisnya di atas daun lontar. Generai kedua merangkai dan menjahit daun lontar tersebut menjadi buku. Zaman dulu belum ada kertas, jadi pakai daun lontar,” katanya.
Menurutnya, Alquran ini sama halnya dengan kitab suci umat Islam lainnya. Namun yang menjadi daya tarik yaitu, pesan moral yang dibawa bersama dengan nilai sejarahnya.
“Jaman dulu orang belajar Alquran harus menulis dan menyalin sendiri satu demi satu. Seperti di daun lontar dengan segala keterbatasan. Tapi tekat untuk belajar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT begitu kuat,”ungkapnya.
Editor : Nefryu