Kitogalo.com, Palembang – Pulau Kemaro menjadi lokasi perayaan tahun baru Imlek atau sering disebut Cap Go Meh bagi warga Tiongkok. Puncak acara Cap Go Meh tahun 2020 ini, digelar pada Kamis (6/2/2020) malam, dengan beragam hiburan.
Sejak Kamis sore, ribuan warga Tiongkok dan warga lokal, mendatangi Pulau Kemaro. Tradisi perayaan Cap Go Meh ini dimanfaatkan warga Sumsel untuk berwisata di Pulau Kemaro. Bahkan banyak turis mancanegara yang turut hadir ke acara ini.
Ramainya pengunjung yang datang dari beragama latar belakang itu merupakan bentuk kerukunan umat beragama dan toleransi antar warga di Sumsel.
Tokoh Tionghoa Palembang Ko Alam mengatakan, Cap Go Meh adalah perayaan yang menjadi tradisi masyarakat Tionghoa, yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.
Untuk di Kota Palembang, perayaan 15 hari setelah imlek ini disambut sukacita oleh seluruh lapisan masyarakat. Banyaknya hiburan, stan dagangan, lampion hingga pesta kembang api di Pulau Kemaro menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk turut merayakan Cap Go Meh.
“Cap Go Meh di Pulau Kemaro bukti kerukunan umat beragama. Semoga tahun depan semakin meriah dan lebih banyak lagi orang yang datang,” ujarnya.
Diungkapkan Asisten I Pemprov Sumsel Akhmad Najib, Sumsel menjadi percontohan daerah memiliki toleransi tinggi antar umat beragama. Terbukti, sejak 10 tahun lalu tak ada lagi konflik antar masyarakat yang dilatarbelakangi oleh rasisme.
Menurutnya, melalui perayaan Cap Go Meh di Palembang inilah menunjukkan keberagaman antar umat dan toleransi antar sesama.
“Sumsel ini daerah zero konflik agama. Kita lihat saja perayaan Cap Go Meh bukan hanya orang Tionghoa yang hadir. Banyak masyarakat dari latar belakang berbeda turut memeriahkan,” jelas Najib.
Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro merupakan destinasi wisata yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Editor : Nefryu