Petani (Sumber Shutterstock.com)

Kitogalo.com, Palembang – Sektor pertanian yang kian meningkat di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), membawa kawasan ini menduduki peringkat ke-5 sebagai penyumbang pangan nasional.

Prospek yang baik ini ternyata dipercaya bisa lebih dimaksimalkan dengan peningkatan saluran pangan dari Sumsel ke seluruh Indonesia.

Saat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 Provinsi Sumsel di Hotel Harper Palembang, Selasa (27/8/2019), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat potensi pertanian di Sumsel sudah sangat bagus.

“Kemarin Sumsel itu peringkat ke-8 untuk penyumbang pangan nasional, sekarang sudah peringkat ke-5. Akhir tahun ini diharapkan targetnya bisa mencapai peringkat ke-3. Pada tahun 2021 nanti, paling lambat dapat menjadi peringkat pertama,” katanya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 Provinsi Sumsel di Hotel Harper Palembang, saat ditulis Kamis (29/8/2019).

Tahun ini saja, Kementan sudah menambah 200 ribu hektar tanah untuk luas tanam di Sumsel. Jika program Serasi sukses dijalankan, Kementrian Pertanian (Kementan) akan memberikan tambahan 500 ribu hektar luas tanam di Sumsel.

Kementan juga akan memberikan bantuan sebanya 118 unit eksavator untuk pertanian. Di Sumsel sendiri, ada 200.000 lahan tidur yang harus digarap. Lahan ini basah dinilainya sangat cocok untuk pertanian.

“Jika ini digarap maksimal, maka Sumsel akan menjadi nomor satu di Indonesia untuk penyumbang pangan nasional,” ujarnya.

Kesuksesan ini ditargetkannya bisa tercapai, karena melihat fasilitas alat pertanian yang modern dan pola pikir petani yang sudah mengikuti perkembangan zaman. Saat ini lahan di Sumsel sudah digarap seluas 30 ribu hingga 50 ribu Hektar.

Terkait dengan musim kemarau saat ini, lanjut Mentan, tidak menjadi persoalan besar. Apalagi selama empat tahun terakhir, Kementan sudah menyiapkan infrastruktur pertanian, seperti irigasi tersier, embung-embung dan sebagainya.

“Hasilnya kini beras melimpah dan sudah mencapai 2,4 Juta Ton. Bulog juga sekarang sedang menyiapkan gudang tambahan, karena gudang beras milik Bulog sudah penuh,” ujarnya.

Editor : Nefryu

BACA JUGA :

Mau Tahu Jadwal Libur Nasional 2020, Yuk Catat Tanggalnya !

Bagaimana Kontribusi Transmigran Jawa di Sektor Pertanian Sumsel ?

Dilanda Musim Kemarau, Sumsel Terancam Darurat Air Bersih