Bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Sungai Lematang Pagar Alam Sumsel (Dok. Basarnas Palembang)

Kitogalo.com, Palembang – Kecelakaan tunggal Bus Sriwijaya yang masuk jurang Sungai Lematang Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel) terus menjadi headline topic nasional.

Insiden maut tersebut merenggut 35 orang nyawa penumpang Bus AKAP rute Bengkulu-Palembang, pada hari Senin (22/12/2019) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Sedangkan 13 orang penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi luka-luka.

Pencarian korban bus yang jatuh di Liku Lematang Pagaralam Sumsel yang dilakukan tim evakuasi yang berasal dari anggota dari Basarnas, BPBD, Polri, TNI dan warga dilakukan selama 7 hari berturut-turut usai kejadian.

Namun pada hari Senin (30/12/2019), pencarian akhirnya dihentikan. Hal itu karena hingga hari ketujuh pencarian tidak lagi menemukan korban bus naas tersebut.

“Operasi pencarian korban resmi ditutup hari ini (hari ketujuh usai kecelakaan terjadi),” kata Kapolres Pagaralam Dolly Gumara, Senin (30/12/2019).

Pihaknya menilai bus kecelakaan akibat sang sopir ugal-ugalan atau tidak sesuai standar mengemudikan kendaraan. Hingga hari Senin, jumlah korban yang kita temukan ada 48 orang, dimana 35 korban meninggal dunia dan 13 orang selamat.

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui kecelakaan akibat laju kendaraan terlalu tinggi. Bahkan akibat kecepatan tinggi bus lepas kendali dan terjun ke jurang.

“Untuk penyabab karena kecepatan tinggi, ini juga bisa jadi karena rem blong. Masih kita dalami bersama tim laboratorium di Polda Sumsel,” ujarnya.

Bahkan sebelum bus terjun ke jurang di Sungai Lematang, tercatat sudah dua kali terjadi tabrakan. Penyebabnya juga tidak lain karena sopir ugal-ugalan dan sempat menabrak pengendara dari arah berlawanan.

Lokasi kecelakaan berada di kawasan Kapahiang dan Pendopo. Menurut para saksi, sopir bus melajukan kendaraannya dengan ugal-ugalan. Bahkan sempat ditegur juga sama penumpang sebelum kejadian.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kini ada beberapa bagian bus Srieijaya yang dibawa ke laboratorium. Hal ini untuk memastikan lebih detail terkait kecelakaan beberapa waktu lalu.

“Perkara ini masih ditangani sama Polres dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel. Untuk di lokasi hanya tinggal bangkai bus saja, itu tergantung pihak bua apakah dia mau ambil atau tidak,” katanya.

Editor : Nefryu