Amien Rais (Sumber : Wartaekonomi.co.id)

Kitogalo.com, Palembang – Pernyataan Amien Rais tentang aksinya untuk menggerakkan people power atau kekuasan massa jika terjadi kecurangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, ditanggapi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Amin.

Wakil Ketua TKN KIK Jokowi- Amin Abdul Kadir Karding mengatakan, pernyataan Amien Rais itu sangat tidak mendasar.

Dia pun bertaruh jika terjadi kecurangan dan Amien Rais bisa menggerakkan people power, dia akan mencium tangan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

“Saya cium tangan Amien Rais empat kali kalau people power itu terwujud,” ujarnya, Rabu (3/4/2019).

Menurutnya, ancaman yang dilontarkan mantan Ketua MPR periode 1999-2004 ini merupakan tindakan yang kurang baik. Karena pemerintahan saat ini sudah dikelola dengan baik dan benar.

Dia pun beranggapan, bukan saatnya lagi sekarang untuk mengeluarkan ancaman seperti itu. Amien Rais juga dinilainya sudah tidak lagi memiliki pengaruh yang kuat. Sehingga dia sangat yakin jika gerakan ini tidak akan terwujud.

Wakil Ketua TKN KIK Jokowi-Amin Abdul Kadir Karding (Kitogalo.com / Nandoenk)

“Mohon maaf dengan segala hormat, kalau tahun 1998 beliau punya pengaruh. Sekarang tidak signifikan,” ucapnya.

Pernyataan Amien Rais tersebut, lanjut Kadir Karding, merupakan upaya untuk membangun pra kondisi, agar terlihat Pemilu 2019 nanti akan berlangsung kacau dan terjadi kecurangan, sehingga menimbulkan gerakan people power.

Jika Prabowo Subianto kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 ini bisa punya alasan untuk menggugat. Salah satunya dengan membangun persepsi ke publik jika Pemilu 2019 tidak berlangsung transparan.

“Saya rasa tidak usah begitu. Sekarang kan serba terbuka, buang angin saja ketahuan. Dan siapa yang ingin di-people power-kan? Pemerintah sudah benar,”katanya.

Aksi power people dinilainya bisa digerakkan, jika pemerintahan seperti masa kepemimpinan Presiden Soeharto, karena banyak terjadi kedzaliman dan kekacauan.

“Kalau seperti zaman Soeharto, mungkin (menggerakkan people power). Amien Rais benci, yang kemudian justru sekarang dipuji,” ujarnya.

Saat ini, kondisi berbeda dengan zaman Presiden ke-2 tersebut. Di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, capres nomor urut 1 tersebut yang sering terdzolimi.

Meskipun didzolimi, Presiden Jokowi dinilai sudah memimpin pemerintah Indonesia dengan baik. Apalagi seluruh daerah di Indonesia sudah dibangun Jokowi dengan bagus dan meningkat.

Editor : Nefryu

 BACA JUGA :

Jokowi Banggakan Kekuatan Besar TNI Saat Kampanye di Palembang

Wow… Anggaran Pemilu 2019 Capai Rp 25 Triliun

Pasutri Lansia di Palembang Ramaikan Pawai Kampanye Jokowi