Kitogalo.com, Palembang – Banyaknya inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, semakin memperketat pangan yang tidak layak konsumsi.
Menurut Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, pengawasan rutin BBPOM Palembang, telah cukup efektif dalam mengurangi produk yang mengandung bahan berbahaya yang beredar di masyarakat.
Dia juga terus mengingatkan kepada para warga, agar berhati-hati dalam memilik produk makanan dalam kemasan. Terlebih tingginya permintaan makanan dalam kemasan, saat menjelang Idhul Fitri 1440 Hijriah ini.
“Harus dilihat tanggal kadaluarsanya, lihat secara fisik juga. Jika meragukan jangan dibeli. Karena mengkonsumsimakanan sehat itu sangat penting,” ungkapnya, Jumat (24/5/2019).
Banyaknya penemuan jajanan yang mengandung formalin di pasaran, juga turut mendapat perhatian Fitrianti Agustinda.
“Sudah ada beberapa produsen tahu berformalin yang telah diproses hukum. Tindakan hukum ini adalah sanksi yang harus dihadapi produsen nakal, yang menjual produk yang mengandung zat berbahaya,” ungkapnya.
Dia juga menghimbau kepada para warga Palembang, untuk lebih waspada dalam memilih jajanan. Terutama untuk menu berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Salah satu yang bisa dilihat dari tahu dan mi yang mengandung formalin yaitu, teksturnya cenderung keras.
“Kalau untuk tahu, ada aroma zat yang khas selain aroma kedelai. Tahu berformalin juga relatif bertahan lebih lama, dibandingkan tahu yang tidak mengandung zat kimia ini,” ungkapnya.
Editor : Nefryu