Kitogalo.com, Palembang – Tak mau asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin parah dan terus mengganggu kesehatan warganya, Gubernur Sumsel Herman Deru turun langsung ke lokasi kebakaran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Salah satu lahan yang terbakar yaitu di Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan. Lahan ini merupakan milik warga yang berada di sekitar PT Dinamika Graha Sarana (DGS).
Herman Deru ikut berjibaku memadamkan sisa api secara manual pada hari Kamis (19/9/2019), menggunakan selang air. Orang nomor satu di Sumsel ini, didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri.
“Ini bukan tanah tapi semua gambut. Bisa dibayangkan betapa sulit memadamkannya kalau sudah terbakar. Kalau tidak lihat langsung begini, kita tidak akan tahu dan tidak percaya,” ujarnya, saat ditulis Jumat (20/9/2019).
Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini menginstruksikan PT DGS untuk bantu warga. Jika dalam satu minggu tidak ada respon, dia akan rekomendasikan Bupati Kabupaten OKI untuk mencabut izin perusahaan tersebut.
Walaupun tidak masuk dalam wilayah izin usaha PT DGS, Gubernur tetap meminta perusahaan perkebunan tebu tersebut ikut mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan yang terjadi.
Sehingga mereka tidak terkena pasal pembiaran seperti yang sudah dialami satu perusahaan di Bayung Lencir.
“Kalau sudah terjadikan sulit dipadamkan. Makanya saya minta diupayakan termasuk kawan-kawan Forkomoinda untuk memblok secepatnya wilayah titik api ini. Panjang blok itu sekitar 5 kilometer. Kita ajak semua satgas, perusahaan, warga semua harus terlibat,” ujarnya.
Gubernur Sumsel juga berharap agar PT DGS jangan memikirkan lahan yang terbakar tersebut masuk dalam izin lokasi mereka atau tidak. Sebagai perusahaan yang terdekat dari lokasi kebakaran PT DGS, tidak boleh lalai dan membiarkan Karhutla merajalela.
“Soal blokade ini memang perlu kerjasama semua pihak. Karena ini bukan hanya di Tulung Selapan tapi tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten OKI Sumsel. Selain water bombing dan menunggu hujan, ini harus kita blokade dulu secepatnya,” ucapnya.
Editor : Nefryu
BACA JUGA :
Perjuangan Petugas SPBU Pertamina Layani Pelanggan di Tengah Kabut Asap
Pemain Sriwijaya FC Masih Waspadai Kabut Asap Saat Latihan
1.500 Hektar Lahan Muara Enim Jadi Program SERASI Atasi Karhutla