Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Kitogalo.com, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menilai, tenaga kerja informal di daerah ini masih membutuhkan pelatihan untuk mendapatkan keterampilan yang lebih. Agar dapat bersaing di tengah derasnya persaingan di dunia kerja.

Hal ini diungkapkan saat meninjau pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) yang digelar dalam rangka Peringatan hari jadi Provinsi Sumsel ke-73 Tahun 2019, di Dinas Perumahan dan Permukiman Prov Sumsel, Selasa (14/5/2019) siang.

Gubernur Sumsel menegaskan pelatihan bagi tenaga kerja informal, merupakan salah satu tindak lanjut dari Visi dan Misi Pemprov Sumsel dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kita tahu tenaga kerja disektor informal masih di atas 50 persen yang didominasi tamatan SD. Karena itu kita punya target tenaga kerja informal di Sumsel, harus bisa memenuhi pangsa pasar kerja baik nasional dan Internasional paling tidak di kawasan ASEAN,” ujarnya.

Herman Deru memberikan apresiasi digelarnya pelatihan tenaga sektor informal sepertinya halnya tukang bangunan. Dimana bertujuan agar mendapatkan sertifikasi untuk dapat bersaing.

Mantan Bupati OKU Timur ini meminta kalangan pelatih untuk menilai secara objektif, agar yang lulus dalam pelatihan pembangunan konstruksi ini betul-betul tenaga yang terampil, termasuk dalam hal kerapian dan sejenisnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Sumsel Basyaruddin Akhmad mengungkapkan, pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi ini diikuti 210 orang.

Adapun tujuan dari pelatihan agar para pekerja bangunan mendapatkan keterampilan sehingga mudah diserap dalam dunia kerja.

“Harapan kita mereka yang mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan sertifikasi. Dan mereka gampang mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.

Editor : Nefryu