Kitogalo.com, Palembang – Polusi kabut asap di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terutama di Kota Palembang, berdampak besar pada gangguan kesehatan dan pernapasan.
Kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palembang ini, disumbangkan dari beberapa lahan terbakar di kabupaten di Sumsel.
Gubernur Sumsel Herman Deru pun mengakui bahwa kabut asap pekat di Kota Palembang, terbawa angin dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
“Sebagian besar memang berasal dari lahan terbakar di Kabupaten OKI Sumsel. Ini juga dipengaruhi arah angin yang memang ke Kota Palembang,” katanya, Jumat (20/9/2019).
Tak hanya memprioritaskan pemadaman, Herman Deru juga akan memberikan insentif ke satgas pemadaman karhutla. Insentif ini sebagai bentuk apresiasi kepada petugas yang bersusah payah di lapangan memadamkan api.
“Anggaran yang kita siapkan sebesar Rp 4 miliar. Kita sudah minta persetujuan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menggunakan sisa dana yang tidak terduga. Sudah saya tanda tangani untuk tahap awal,” ucapnya.
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan mengatakan, untuk membantu pemadaman dengan sistem blokade itu pihaknya segera mengirimkan bantuan 1 SSK. Bantuan ini akan dibagi empat titik dengan personel masing-masing 25 prajurit.
“Kita bagi empat titik ada yang di Tulung Selapan ada juga yang di Rambutan. Kita juga siapkan 2 SSK cadangan. Jadi kalau kurang bisa kita kirim segera, agar pemadaman bisa maksimal” ujarnya.
Editor : Nefryu
BACA JUGA :
Gubernur Turun Langsung Padamkan Karhutla di Tulung Selapan OKI Sumsel
Perjuangan Petugas SPBU Pertamina Layani Pelanggan di Tengah Kabut Asap
1.500 Hektar Lahan Muara Enim Jadi Program SERASI Atasi Karhutla