Aktifitas pulang sekolah di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Palembang (Sumber Liputan6.com)

Kitogalo.com, Palembang – Inflasi yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya biaya sekolah yang cukup tinggi. Padahal Sumsel termasuk salah satu provinsi pencetus program pendidikan sekolah gratis di Indonesia.

Saat mengikuti rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel di kantor Bank Indonesia Kantor Wilayah (Kanwil) Sumselbabel di Palembang, Gubernur Sumsel Herman Deru baru mengetahui bahwa biaya sekolah termasuk salah satu yang menyumbang inflasi di Sumsel.

“(Biaya) Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada apa ini? Padahal ada undang-undangnya menggratiskan biaya sekolah,” ujarnya, Rabu (11/9/2019).

“Apa (biaya) di alat sekolah, atau jarak tempuh. Akan segera saya surati bupati dan wali kota (wako) se-Sumsel,” katanya.

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel ini akan segera meminta data dari pemerintah kabupaten/kota se-Sumsel. Untuk melihat daerah mana yang warganya terbebani dengan biaya pendidikan SD dan SMP.

Bahkan Herman Deru juga akan menurunkan tim khusus, untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

“Apakah ada pungutan uang sekolah, biaya transportasi mahal, apa infrasturkturnya. Semua jalan produktif yang bersangkutan dengan daerah penghasil, sudah kita perbaiki,” ujarnya.

Faktor lainnya yang menyumbang inflasi adalah kenaikan harga daging sapi, telur ayam dan cabai. Gubernur Sumsel bahkan akan menghimbau ke warganya, untuk membiasakan diri menanam tanaman cabai di rumah-rumah.

Langkah ini dilakukan, agar kebutuhan cabai untuk warga bisa terpenuhi dan tidak terbebani dengan harga cabai yang melambung tinggi.

“Bila perlu kita himbau seperti itu. Penjualan telur ayam juga ada perubahan. Jika dulu orang kota membeli telur ayam ke desa, sekarang sebaliknya,” ucapnya.

Namun orang nomor satu di Sumsel ini tetap bersyukur, karena angka inflasi Sumsel masih tetap terendah. Bahkan tidak jauh berbeda dengan Provinsi Aceh, dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit.

Gubernur Sumsel juga kepada Bank Indonesia Kanwil Sumselbabel karena telah memberikan data inflasi secara real time. Hal ini bisa membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, untuk segera menyikapi inflasi ini.