Kitogalo.com, Palembang – Jelang pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok, Dinas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel sudah menyiapkan antisipasi penyebaran Virus Corona.
Saat ini sudah ada lima rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan, untuk warga Sumsel dan pendatang yang tertular Virus Corona. Lima rumah sakit ini berdasarkan intruksi Kementerian Kesehatan RI.
Kelima rumah sakit tersebut yaitu Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Palembang, Rumah Sakit Siti Aisah di Kota Lubuklinggau, RSUD Lahat dan RSUD Kayu Agung.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, langkah ini menjadi antisipasi dari potensi penyebaran Virus Corona di Sumsel.
“Kami sudah menyiapkan ruang isolasi khusus di lima rumah sakit yang menjadi rujukan dari Kementerian Kesehatan,” katanya, Sabtu (15/2/2020).
Selain ruang isolasi, di rumah sakit tersebut juga sudah dilengkapi dengan peralatan memadai serta tim khusus. Dimana untuk menangani jika ada pasien yang diduga terjangkit virus korona.
Dinkes Sumsel juga telah berkoordinasi Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang, serta Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Untuk memasang thermal scanner dan thermometer infrared di sejumlah pintu masuk Sumsel, seperti bandara dan pelabuhan.
“Ini merupakan bentuk kesiapsiagaan Sumsel dalam menghadapi ancaman virus korona. Tak kalah pentingnya juga untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui apa itu virus korona serta upaya pencegahannya,” katanya.
Menurut Kepala Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Palembang Fenty Wardha , pihaknya mengintensifkan pengecekan suhu tubuh penumpang melalui alat thermal scanner. Bukan hanya pada pintu kedatangan internasional, namun juga pintu kedatangan domestik.
Karena, status Virus Corona tersebut meresahkan dunia. Kemenkes sudah antisipasi. Mereka juga mengintensifkan pengecekan suhu penumpang.
“Kami sudah difasilitasi dengan adanya thermal scanner ditempatkan di pintu kedatangan internasional dan domestik. Kita juga ada ruang isolasi yang sudah standar. Dimana peralatan didalam ruang isolasi lengkap dan setara dengan peralatan yang ada di rumah sakit M Hoesin,” ujarnya.
Di ruang isolasi juga sudah ditempatkan mesin filter udara yang nantinya akan memberi tekanan negatif agar virus korona tidak menyebar.
“Di Bandara SMB II ini untuk penerbangan langsung tidak ada dari China melainkan ada dari Malaysia dan Singapura. Karenanya kita tetap maksimalkan upaya antisipasi dengan melakukan deteksi suhu tubuh tersebut,” ungkapnya.
Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, Fahroji mengatakan, kesiapsiagaan untuk mengantisipasi wabah virus korona sudah dilakukan sejak Januari 2020 lalu. Bersama KKP Palembang, pihaknya sudah mengintensifkan pendeteksian suhu tubuh penumpang dengan thermal scanner.
“Sistemnya tracking, jika ada suhu tubuh diatas 38 derajat celcius langsung bisa diketahui. Alat ini sudah lama kita pasang, dan sejauh ini belum ada penumpang yang terdeteksi,” ucapnya.
Editor : Nefryu