Motor Ambulance SMKN Sumsel (Nandoenk / Kitogalo.com)

Kitogalo.com, Palembang – Ada banyak cara untuk mengeksplorasi kreativitasmu, salah satunya di sekolah. Seperti yang dilakukan para pelajar SMKN Sumatera Selatan (Sumsel), yang berinovasi menciptakan karya-karyanya di sekolah.

Delapan orang pelajar SMKN Sumsel memperkenalkan karya terbarunya yaitu Motor Ambulance. Kendaraan yang dioperasikan sebagai penunjang fasilitas kesehatan ini, menjadi terobosan terbaru yang patut diperhitungkan.

Kepala SMKN Sumsel Rafli mengatakan, perakitan motor ambulance ini terinspirasi dari kebutuhan masyarakat Palembang, yang membutuhkan ambulance yang cepat dan mudah menyusuri pemukiman warga.

“Kita sering melihat ada banyak kecelakaan yang dialami warga, namun jumlah mobil ambulance sedikit. Ini menjadi jawaban, motor ambulance yang merupakan angkutan yang cepat dan mudah digunakan,” ucapnya, Sabtu (15/2/2020).

Motor ambulance ini juga dinilainya sangat cocok untuk kebutuhan di klinik dan puskesmas, di dekat pemukiman warga Sumsel.

Perakitan motor ambulance ini dilakukan delapan orang pelajar SMKN Sumsel, yang didampingi guru pembimbing selama dua bulan terakhir. Bentuk motor ambulance ini juga diadopsi dari becak motor (bentor), yang sudah banyak digunakan warga, sebagai sarana transportasi sehari-hari.

Motor Ambulance SMKN Sumsel (Nandoenk / Kitogalo.com)

Proses pembuatan motor ambulance ini, dilakukan para siswa usai mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) di pagi hari.

“Selama dua bulan terakhir di semester ganjil, mereka rutin merakit motor ambulance ini. Saat ini masih tahap menyempurnakan komponennya,” katanya.

Mereka masih akan mengevaluasi, apa saja yang menjadi kendala dalam pengoperasian motor ambulance. Terutama bahan material yang digunakan harus ringan, sehingga tidak membebani sepeda motornya.

“Jika sudah maksimal beroperasi, kita berharap motor ambulance karya putera daerah Sumsel ini, bisa diproduksi secara massal,” ucapnya.

Halim, Teknisi SMKN Sumseln melihat ada beberapa kendala dalam perakitan motor ambulance, sehingga belum sempurna dioperasikan.

“Kesulitan pasti ada, karena kita pertama kali membuat rakitan seperti ini. Seperti dalam pembuatan sassis yang harus kuat dan kokoh, harus presisi,” katanya.

Untuk bagian body motor ambulance juga menggunakan plat besi baja. Mereka mendesain sendiri dan diyakini akan kuat dalam pemakaiannya.

Motor ambulance ini bisa memuat satu orang penumpang yang sakit, karena disediakan kasur di dalamnya.

Meskipun fungsinya terbatas, namun Halim yakin motor ambulance ini sangat berfungsi saat melintasi jalanan yang kecil di perkotaaan.

“Pengembangan dari sistem konstruksi, baru pembuatan, jadi masih banyak kesalahan yang dilakukan. Akan terus kita dievaluasi,” ucapnya.

Editor : Nefryu