Kitogalo.com, Palembang – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Selatan (Sumsel) Junaidi melakukan audiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru, pada hari Jumat (12/10/2018) di Ruang Tamu Gubernur.
Pada audiensi ini Gubernur Sumsel HD menitipkan pesan agar Bawaslu menjaga citra dan nama baik Sumsel, dalam kelangsungan pesta demokrasi Pemilhan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini juga memberikan beberapa tips ke Bawaslu Sumsel, agar bisa mencegah terjadinya Black Campaign, atau politik hitam saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Sumsel.
“Beberapa akun media sosial (medsos) Bawaslu bisa digunakan untuk mengedukasi dan mencegah pencegahan pelanggaran caleg dalam Pileg, termasuk edukasi tentang larangan Black Campaign. Selama ini bisa kita lihat punishment-nya belum seimbang ” ujarnya.
Pemilu 2019 yang tinggal enam bulan lagi, membutuhkan keseriusan dari Bawaslu agar kualitas demokrasi kita terjaga demi citra dan nama baik Sumsel. Dengan tanggungjawab yang besar, Herman Deru mengharapkan pekerjaan para komisioner harus diimbangi dengan fasilitas yang memadai.
Diakuinya, laju penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 di Sumsel sudah berjalan sangat bagus. Hal itu ditandai dengan tidak adanya keributan yang mewarnai jalannya Pilkada Serentak 2018 hingga selesai.
“Ini artinya kerja dan peran Bawaslu dapat diakui. Ini positif sekali karena berimbas pada semakin dewasanya masyarakat Sumsel dalam berdemokrasi. Kalau ada percikan di lapangan, itu hal biasa. Sebagai gubernur dan peserta Pilkada Serentak 2018, saya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya Pilkada yang damai itu,” ungkapnya.
Ketua Bawaslu Sumsel Junaidi mengatakan, mereka tak mau lengah dengan tantangan yang lebih berat di Pemilu 2019, meskipun Pilkada Serentak 2018 berjalan sukses di Sumsel.
“Kedepannya, ini menjadi tantangan kita untuk netralitas Aparat Sipil Negeri (ASN). Seperti Pilkada Sumsel ini, ada 39 orang ASN yang mendapat tindakan baik berupa sanksi teguran sampai pemindahan. Semoga ini tidak terjadi lagi,” ujarnya. (REL)