Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang (Sumber : bidikdata.com)

Kitogalo.com – Perayaan Imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu 25 Januari 2020 ini, jatuh padaShio Tahun Tikus Logam. Berbagai ramalan shio pun beredar.

Di balik perayaan imlek di Indonesia, ada kisah nan panjang. Mulai dari era Presiden Sukarno hingga Presiden Megawati Soekarnoputri.

1. Presiden Soekarno

KAA 1955 yang diisi dengan pidato Presiden RI 1 Soekarno (Sumber Dok. Museum KAA)

Sebagai Presiden RI ke-1, Soekarno menjadi pelopor penetapan hari libur nasional, untuk memperingati Hari Raya Imlek bagi umat Tiongkok.

Hari libur nasional ini ditetapkan pertama kali pada Tahun 1946. Di tahun tersebut, Soekarno menetapkan Imlek sebagai Hari Raya Umat Beragama.

2. Soeharto

Presiden ke-2 Soeharto (wikipedia)

Presiden ke-2 Soeharto di tahun 1967 memberikan keputusan tentang Hari Raya Imlek.

Dimana saat itu, umat Tionghoa bisa menggelar tradisi dan adat istiadatnya boleh digelar tertutup di kalangan keluarganya saja.h

Bahkan Imlek, Cap Go Meh dan Barongsai dilarang tampil di publik.

Keputusan ini berdasarkan Inpres Pembatasan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat umat Tionghoa.

3. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur)

Abdurrahman Wahid (Wikipedia

Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau sering disebut Gus Dur, dinobatkan sebagai Bapak Pluralisme.

Salah satu yang dia cetuskan adalah di tahun 2000, Perayaan Imlek bebas dirayakan warga Tiongkok.

Dengan pencabutan Inpres Pembatasan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat warga Tiongkok.

Di tahun 2001, Hari Raya Imlek ditetapkan Kementrian Agama sebagai Hari Libur Fakultatif bagi yang merayakan.

4. Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri (Wikipedia)

Puteri dari Presiden RI Soekarno, Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden Indonesia ke-5, turut membuat keputusan yang membuat warga Tiongkok girang.

Di tahun 2002, Megawati Soekarnoputri menetapkan Keppres Hari Tahun Baru Imlek.

Dimana, perayaan Imlek ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Editor : Nefryu