Debat Cagub dan Cawagub Sumsel (rmolsumsel.com)

Kitogalo.com, Palembang – Ditampilkan di salah satu stasiun TV nasional, debat Cagub dan Cawagub Sumsel digelar beberapa sesi digelar dalam dua jam. Di pembukaan awal masing-masing pasangan calon (paslon) diberi waktu satu menit tiga puluh detik untuk memparkan program unggulannya. Selanjutnya mereka menajamkan visi dan misi yang sudah disusun. Tak tertinggal, sesi tanya jawab antar paslon pun turut mewarnai debat seru kali ini.

Dilansir dari Gatra.com, mengawali sesi pertama Herman Deru-Mawardi Yahya (HD-MY) sempat menyebutkan akan mendorong pembentukan peraturan daerah (Perda) ketenagakerjaan sebagai program mereka. Perda ini dianggap mampu mendorong investor guna menyerap tenaga kerja lokal di Sumsel.

“Saya pernah melakukan hal serupa di OKU Timur. Perda ini agar masyarakat dapat bekerja, pihak swasta harus mendahulukan masyarakat lokal dalam penerimaan pegawainya. Ini janji saya, sebagai gubernur Sumsel,” ujar Deru di salah satu ballroom hotel Wyndham Opi Palembang.

Paslon dengan nomor urut 2 yakni Saifuddin Aswari dan Irwansyah ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat, menjadi kesejukan bagi masyarakat dengan akomodir aspirasi masyarakat agar bisa lebih berprestasi dan lebih maju.

Dilain pihak, paslon nomor 3, Ishak Mekki-Yudha Pratomo mengenalkan program peningkatkan pembangunan yang merata dan berkeadilan, seperti infrastuktur dan juga peningkatan ekonomi dengan membuat kartu umkm untuk masyarakat.

Selain peningkatan tunjangan pegawai, Ishak yang merupakan Ketua DPC Partai Demokrat ini, juga mengadopsi program bantuan langsung tunai (BLT) yang sempat diaplikasikan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, masyarakat Sumsel dalam katagori tertentu, membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk dana (uang).

Sementara itu, pasangan nomor 4, Dodi Reza Alex-Giri Ramanda Kiemas menyatakan beberapa program unggulannya yakni melanjutkan program pendidikan gratis baik sekolah dan kuliah, mewujudkan jalan provinsi yang mulus dalam jangka waktu dua tahun, repitalisasi pendapatan petani dan juga memperluas lapangan pekerjaan.

Setelah sesi pengenalan visi dan misi masing-masing paslon dipersilahkan untuk bertanya kepada paslon lainnya. Walaupun sempat mengalami dua kali kesalahan teknis, acara ini tak mengurangi animo pendukung masing-masing paslon untuk mendukung jagoannya.

Menutup acara, kesempatan untuk mempromosikan diri agar dipilih oleh masyarakat Sumsel 27 juni mendatang diberikan kepada masing-masing pasangan calon. Sebagai masyrakat Sumsel yang demokratis, yuk gunakan hak suara kalian dengan sebaik-baiknya demi mewujudkan Sumsel yang sejahtera!

Heti Rahmawati