Ilustrasi permainan karet (elevania.co.id)

Kitogalo.com, Palembang – Festival Permainan Anak Tradisional yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 19 Agustus hingga 2 September 2018.

Kabid Wisata dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, Hasanul Puad mengatakan, festival permainan anak tradisional di BKB Palembang ini melibatkan 50 hingga 60 siswa dalam setiap harinya guna memeriahkan beberapa jenis permainan yang telah disediakan.

Adapun peserta dari acara ini ialah semua siswa yang merupakan pelajar SMP di Kota Palembang, baik swasta maupun SMP negeri. Walau dibatasi, beberapa sekolah sangat antusias mengikuti acara ini sehingga beberapa diantaranya mengirimkan lebih banyak siswa.

“Tiap harinya kita minimal minta 40 siswa, namun yang datang malah lebih banyak yang dikirim dari sekolahnya, bisa 50 sampai 60 siswa ikut memeriahkan beberapa jenis permainan seperti Engrang dan Bakiak Panjang,” ungkap dilansir dari Sripoku.com, Sabtu (25/8/2018).

Total sekolah yang ikut berpartisipasi ada 16 SMP di seluruh Kota Palembang dan masing-masing sekolah telah memiliki jadwal tertentu pada hari yang telah ditetapkan untuk berpartisipasi dalam festival di BKB ini.

Selain itu, festival ini tidak lagi diperlombakan, lantaran pihaknya melibatkan dalam simulasi permainan anak tradisional guna menarik perhatian para turis, baik mancanegara maupun lokal dalam memeriahkan event akbar pesta negara se Asia, yakni Asian Games 2018 di Palembang.

“Sejak dibuka dari tanggal 19 Agustus kemarin, total siswa yang mengikuti festival permainan anak tradisional ini berjumlah ratusan. Di BKB ini juga kita mengadakan festival layangan 3D serta perahu bidar agar lebih banyak pertunjukan yang ditampilkan,” jelasnya.

Adapun beberapa tangkai permainan pada Festival Permainan Anak Tradisional di BKB ini meliputi, Engrang, Bakiak Panjang, Balap Karung, Giring Ban, Congklak, Bentengan, Lompat Karet (Yeye), Tapak Cadang, Bola Bekel serta Hulahoop.

Sengaja digelar pada bulan kemerdekaan Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat membuat para generasi penerus bangsa untuk lebih nasionalis.

“Lantaran masih suasana hari kemerdekaan seperti Bulan Agustus, kita juga mengajarkan siswa untuk merasakan perjuangan para pahlawan dengan menghadirkan permainan tradisional meriam bambu di BKB Palembang,” jelasnya.

Heti Rahmawati