Sumber foto; enaknyakemana.com

Kitogalo.com – Sudah menjadi sebuah tradisi bahwasanya saat ramadan, seluruh masjid yang ada di Indonesia rutin membagikan takjil cuma-cuma kepada jamaah ataupun masyarakat yang berada di sekitaran masjid. Tak terkecuali di Palembang. Masjid Al-Mahmudiyah yang berlokasi di Jl. Ki Gede Ing Suro, 30 Ilir Palembang pun melakukan kebiasaan yang sama pula di bulan penuh berkah ini.

Masjid Al-Mahmudiyah atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Suro adalah salah satu masjid tertua yang berusia lebih dari seratus tahun dengan bangunan yang masih berdiri kokoh dari awal pembangunannya. Masjid ini didirikan oleh Kiyai Abdurahman Delamat, salah satu ulama besar di kota palembang pada tahun 1893 yang berjarak satu kilo meter dari pusat kota Palembang.

Pada bulan ramadan, aktivitas ibadah di Masjid Suro semakin padat termasuk sholat berjamaah di setiap waktu, sholat wajib dan sholat sunah menunggu berbuka puasa. Uniknya, sejak siang hari tepatnya pukul 14.00 pengurus masjid sudah sibuk menyiapkan bubur dengan campuran empat kilogram beras dengan satu kilogram daging, rempah-rempah dan kecap.

Nantinya, bubur daging tersebut akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Bahkan anak-anak di sekitaran masjid pun terkadang sengaja menunggu dari awal proses pengolahan sembari memperhatikan cara-cara pembuatan bubur daging Masjid Suro yang sudah tak asing bagi warga Palembang.

Image result for bubur daging masjid suro
Sumber foto: koransn.com

Untuk awal puasa disediakan sekitar 5 kilogram beras perhari sebagai bahan dasar bubur daging, kemudian diatas 15 hingga 30 hari beras yang dijadikan bubur pun dikurangi karena banyak warga yang mengirimkan makanan juga ke Masjid.

Tradisi pembagian bubur daging di masjid tertua kedua setelah Masjid Ki Marogan ini ternyata sudah ada sejak tahun 1432. Bermula dari sejak Ki Haji Abdurrahman Delamat, ulama pendiri Masjid Al-Mahmudiyah masih hidup. Hal ini merupakan inisiatif beliau demi membagikan berkah di bulan yang suci dan juga agar masyarakat sekitar masjid dapat merasakan kebersamaan melalui bubur daging ini.

Semoga tradisi yang sudah berlangsung selama lebih dari 500 tahun ini dapat terus dijaga oleh kita semua ya! Nah, apakah kamu tertarik dengan bubur yang melegenda ini? Yuk datang ke Masjid Suro untuk menyicipinya!

Agatha Olivia