Suasana Gerhana Bulan Total di Pelatan BKB (Tribunnews.com)

Kitogalo.com, Palembang – Jika sebelumnya Jembatan Ampera dijadikan tempat menonton Gerhana Matahari Total, kini warga Kota Palembang beralih memanfaatkan Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang sebagai tempat untuk menyaksikan fenomena langka Gerhana Bulan Total pada Jumat, 27 Juli 2018. Tak seperti biasanya, lewat tengah malam masyarakat Kota Palembang masih ramai berkumpul di pelataran BKB. Sepoi angin nyaman nan meneduhkan membuat pengunjung semakin betah berlama-lama.

Dilansir dari Sipoku.com salah seorang warga Palembang, Aulia mengaku sudah mempersiapkan rencana untuk menentukan tempat terbuka sebagai pilihan guna melihat fenomena Gerhana terlama yang ada dalam sejarah tersebut. Dara 19 tahun itu sangat antusias melihat fenomena sangat langka dan berbeda dari gerhana sebelumnya yang hanya terjadi beberapa saat. “Katanya gerhana ini yang paling lama, jadi mau lihat sambil bersantai di BKB. Gerhana yang pernah terjadi kan waktunya singkat,” ujarnya.

Tapi ternyata, tak semua warga tahu mengenai gerhana yang dijuluki blood moon ini. Beberapa remaja yang temui di pelataran BKB hanya iseng sedang menghabiskan malam. Namun, karena banyak warga yang berkumpul dan menjadikan BKB sebagai lokasi menonton gerhana bulan, mereka pun akhirnya ikut-ikutan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Palembang, Nandang mengatakan gerhana bulan total yang akan terjadi sangat tak biasa lantaran waktu yang dibutuhkan untuk melalui proses Gerhana Bulan Total ini cukup lama, hampir sekitar lima jam. Hal ini merupakan gerhana terlama yang pernah ada. “Lima jam untuk proses gerhana bulan totalnya, ini merupakan gerhana bulan total yang lama sepanjang sejarah,” jelasnya.

Heti Rahmawati