Kitogalo.com, Palembang – Peneliti Balai Arkeologi Sumatera Selatan (Sumsel) sedang melakukan penelitian sejak 2 November 2018. Penelitian tersebut menghasilkan penemuan prasasti yang terbuat dari logam di tiga lokasi yakni Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Muaro Jambi, provinsi Jambi, serta di Kota Palembang dan kawasan pesisir timur Sumsel.
Prasasti yang ditemukan sebanyak 94 buah yang terdiri dari 19 prasasti di Palembang dan tiga di pesisir timur Sumsel, 61 prasasti di Muaro Jambi, dan 11 prasasti di Bangka Barat.
Ketua Tim Peneliti Balai Arkeologi Sumsel Wahyu Rizky Andhifani menjelaskan bahwa sebagian besar prasasti ditemukan di dasar aliran Sungai Batanghari Jambi dan Sungai Musi Sumsel oleh para penambang pasir dan dari situ dibawa ke Museum Timah Muntok Bangka Barat, Komunitas Padmasana Jambi, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, dan sejumlah kolektor.
Prasasti yang diperkirakan ditulis pada zaman Kerajaan Melayu abad 13-14 masehi ini masih menggunakan aksara Sumatera kuno yakni Melayu Kuno, proto ulu (masa peralihan aksara Melayu Kuno menuju ulu), dan aksara ulu dengan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu Kuno dengan metode yang bermacam-macam.
Untuk prasasti yang dibuat dari timah dan emas, aksara dituliskan menggunakan goresan benda tajam. Penemuan prasasti tersebut membuktikan berkembangnya budaya literasi di kalangan masyarakat akar rumput di wilayah Sumbagsel meliputi Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung sekaligus membuktikan bahwa timah sudah digunakan sebelum abad ke-13.
Sedangkan isi yang ada pada prasasti diyakini merupakan mantra oleh dukun untuk keselamatan warga dalam menjalankan pekerjaannya atau juga kemungkinan ditulis oleh warga berdasarkan petuah para biksu. Untuk kebenarannya, masih akan dipelajari dan dikaji lebih lajut oleh para arkeolog.
Seperti yang diketahui, hasil penemuan ini adalah satu dari delapan penelitian yang dilakukan sepanjang 2018. Selain prasasti logam, juga ditemukan sejumlah benda bersejarah lain seperti bagian kapal yang diduga berasal dari zaman pra Sriwijaya di abad ke II.
Agatha Olivia