Kitogalo.com, Palembang – Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda sangat optimis mendengar Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dicanangkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Kota Lumbung Pangan Nasional.
Menurutnya, meskipun hasil panen dari beberapa kawasan yang ada belum mencukupi kebutuhan beras untuk kota sendiri. Namun petani di Kota Palembang harus menjadi raja di tanahnya sendiri, tanpa harus mengandalkan pasokan beras dari luar daerah.
“Tahun depan kita akan mengangarkan dari APBD untuk sektor pertanian ini lebih besar lagi. Tahun ini APBD Kota Palembang telah mengangarkan Rp 2 Miliar lebih untuk sektor pertanian saja,” ujarnya, Rabu (29/8/2019).
Lahan pertanian yang tersebar di pinggiran Sungai Musi, lanjut Wawako Palembang, memiliki luas lahan yang masih sangat menjanjikan. Yaitu seluas 4.070 Hektar tersebar di beberapa kecamatan.
Pemkot Palembang menggalakan program khusus, untuk mempercepat proses pengolahan tanah tanam dua kali dalam satu tahun.
Mereka juga melarang keras alih fungsi lahan pertanian, menjadi kawasan pembangunan perumahan di Kota Palembang. Terutama di empat kecamatan yakni, kawasan Kecamatan Gandus Palembang, Kalidoni, Palju dan Kecamatan Kertapati.
“Tahun ini ada 100 Hektar lahan yang sudah ditanami selama dua kali dalam satu tahun, artinya kesejahteraan petani mulai membaik. Lahan pertanian tidak boleh dialihkan untuk lahan pembangunan lainnya,” katanya.
Editor : Nefryu
BACA JUGA :
Hore.. Palembang Dicanangkan Jadi Kota Lumbung Pangan Nasional
Menteri Pertanian Targetkan Sumsel Jadi Lumbung Pangan Terbesar Tahun 2021
PLTSa Sukawinatan Akan Tekan Volume Sampah di Palembang