Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin melihat foto Sultan Himayatuddin usai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional (Setpres Biro Pres)

Kitogalo.com – Jasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, kini disematkan untuk tokoh penting di Indonesia. Secara resmi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang tokoh.

Keenam tokoh ini semasa hidupnya dianggap berjasa dalam perjuangan di berbagai bidang untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemberian gelar tersebut berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang mengatur kriteria pemberian tanda kehormatan.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 120/TK/Tahun 2019 yang ditandatangani pada 7 November 2019 Presiden Jokowi menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai Pahlawan Nasional:

1. Almarhumah Ruhana Kuddus, tokoh dari Provinsi Sumatera Barat;
2. Almarhum Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko), tokoh dari Provinsi Sulawesi Tenggara;
3. Almarhum Prof. Dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H., tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta;
4. Almarhum Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta;
5. Almarhum Dr.(H.C.) A.A. Maramis, tokoh dari Provinsi Sulawesi Utara;
6. Almarhum K.H. Masjkur, tokoh dari Provinsi Jawa Timur.

Penganugerahan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada hari Jumat (8/11/2019), yang dihadiri oleh para ahli waris dari keenam tokoh tersebut.

Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Negara Jimly Asshiddiqie mengatakan, Kahar Mudzakkir mendapat gelar pahlawan nasional karena berkontribusi besar dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

“Bukan karena rektor, tapi untuk Kahar Mudzakkir bersama Maramis & KH Masykur sebagai anggota BPUPKI/PPKI. Mereka tersisa yang belum dapat gelar pahlawan. Jasa mereka sangat besar,” ujarnya, Jumat (8/11/2019).

Demikian juga dengan Sardjito yang berjasa besar dalam dunia pendidikan sehingga mendapat gelar pahlawan nasional. Sardjito merupakan mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

“Sardjito jasanya sangat besar di dunia pendidikan,” ucap Jimly.

Sedangkan Ruhana Kudus dan Sultan Himayatuddin berjasa dalam dunia pendidikan dan melawan penjajah. Kedua tokoh tersebut memang diusulkan, karena selama ini belum ada pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara.

Ruhana Kudus merupakan jurnalis perempuan pertama asal Sumatera Barat. Sedangkan Sultan Himayatuddin putra asal Sulawesi Tenggara.

“Sultan Himayatuddin yang melawan Belanda sehingga terpaksa turun tahta lalu sesudah berjuang naik tahta 2 kali jadi sultan,” ucapnya.

Editor : Nefryu

BACA JUGA :

Kamu Harus Tahu, Polresta Palembang Naik Status Jadi Polrestabes

Orientasi Calon Anggota PWI Sumsel Diikuti 85 orang Jurnalis

Ragu Jika Kamu Mengalami Burn Out, Cek Ciri-ciri Khususnya..