Kitogalo.com, Palembang – Produk go green B20 dan B30 yang diproduksi oleh Pertamina, kini mulai dikenalkan dengan masyarakat publik.

Seperti dilakukan Pertamina Refenery Unit III Plaju dengan memperkenalkan dua produk ini ke mahasiswa dan dosen di Universitas Sriwijaya (Unsri).

Sosialisasi digelar untuk menambah wawasan terkait operasional dan produksi bahan bakar minyak yang dikelola perusahaan pelat merah tersebut,Jumat (13/12/2019).

Ada lebih dari 300 orang mahasiswa dan puluhan dosen mendengar paparan dari Pertamina RU III terkait dengan peran perseroan tersebut dalam mendorong kemandirian energi Sumbagsel.

Ketua Pelaksana Pertamina RU III Energy Summit, sekaligus Staff Engineer Process RU III Bobi Andika Putra mengatakan, kegiatan seminar dan pemberian paparan kepada mahasiswa dan dosen terkait dengan kinerja dan hasil produksi Pertamina RU III Plaju baru kali pertama.

“Ini pertama kalinya kami menggelar kegiatan pemberian wawasan dan pengenalan hasil produksi Pertamina RU III berupa B20 dan B30 kepada mahasiswa. Dalam kegiatan ini ada lebih dari 300 mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro di Universitas Sriwijaya. Juga ada puluhan dosen yang hadir. Kedepan pada 16 Desember juga akan digelar kegiatan serupa di Universitas Lampung,” ujarnya.

Seminar dan paparan ini dilakukan mereka dalam rangkaian bulan energi dimana setiap tahun dikemas berbagai kegiatan yang berbeda.

“Kami ingin sampaikan kepada mahasiswa terkait isu terkini mengenai produksi bahan bakar minyak. Sehingga harapannya mahasiswa bisa mendapat wawasan yang lebih luas dan bisa lebih mengenali produk-produk Pertamina,” ujarnya.

Pertamina memberikan informasi terkait keberhasilan RU III dalam mengolah Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO).

Terlebih kilang RU III Plaju diketahui merupakan kilang pertama di dunia dan di Indonesia yang mengolah minyak sawit menjadi bensin dan dikomersialkan.

“RBDPO ini pertama kalinya di dunia. Belum ada kilang yang berteknologi lama seperti di kilang Pertamina RU III tapi sudah bisa mengolah minyak sawit menjadi bensin. Dikomersialkan. Dan kini diikuti oleh kilang yang lain,” ungkapnya.

Dengan adanya RBDPO ini, lanjutnya, membuat pihaknya mampu menekan angka impor minyak mentah. Selain itu juga kilang tersebut bisa menciptakan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan.

“Mahasiswa harus bisa mengenali terkait isu ini. Karena nantinya mahasiswa akan menjadi sumber daya manusia yang terjun di bidang migas ini,”ujarnya.

Selain isu RBDPO, pihaknya juga menjelaskan kepada mahasiswa mengenai B20 dan B30 yang dihasilkan kilang RU III Plaju.

B20 dan B30 ini merupakan bagian dari program nasional, sebagai upaya mengurangi impor solar.

“Kita berhasil melakukan uji coba pencampuran solar dengan Fatty Acid Methel Ester (FAME) sebesar 30 persen untuk B30. Sementara B20 sendiri sudah lama dipasarkan, dan semua SPBU di wilayah Sumsel dan sekitarnya sudah menggunakan B20,” ucapnya.

Mereka menjabarkan efisiensi energi di kilang RU III yakni berupa program optimasi boiler (ketel uap) dan pihaknya pun berhasil menurunkan tekanan steam pada awal Februari 2019 lalu.

Harapannya dengan seminar dan kegiatan ini, mahasiswa bisa mendapat pengetahuan tentang isu yang sedang hangat saat ini agar mereka jangan sampai ketinggalan terkait teknologi dan informasi di RU III.

“Kita berharap agar nantinya mahasiswa bisa melakukan riset, membuat tesis dan sebagainya mengarah ke RU III, akan sangat kami bantu dan fasilitasi,” ucapnya.

Editor : Nefryu