Kitogalo.com, Palembang – Program normalisasi anak Sungai Musi di kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata membutuhkan dana yang sangat besar. Salah satu normalisasi anak Sungai Musi di Sungai Sekanak di Kelurahan 26 Ilir Palembang yang menyedot dana hingga ratusan miliar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah menggulirkan dana sebesar Rp 7,2 Miliar. Dana tersebut ternyata masih belum bisa menyelesaikan program Sekanak Bersolek Palembang.
Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo mengatakan, Sungai Sekanak seharusnya menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VIII. Karena berada di wilayah Palembang, jika dibebankan semua ke balai, akan sulit mencapai target.
“Anggaran awal Rp 7,2 Miliar, tapi kita akan pinjam dana dari sarana multiyears dan sudah disetujui. Rencananya dana sebesar Rp 200 Miliar digunakan untuk normalisasi Sungai Sekanak Palembang,” ujarnya, saat ditulis pada hari Sabtu (13/10/2018).
Pinjaman dana segar tersebut akan langsung digunakan untuk mempercantik Sungai Sekanak, agar bisa menjadi salah satu destinasi wisata air di Palembang. Pemkot Palembang akan mengangsur peminjaman dana tersebut secara bertahap.
Program Sekanak Bersolek sendiri merupakan aplikasi gotong royong yang sudah dicetuskan Pemkot Palembang sejak beberapa tahun lalu. Agar lebih memperindah penampilan Sungai Sekanak, mereka melakukan pengecatan mural kembali.
Ada 300 anak Sungai Musi di Palembang yang menjadi target restorasi dan normalisasi Pemkot Palembang. Program ini diharapkan untuk mengembalikan fungsi sungai menjadi jalur transportasi alternatif di kota Palembang.
“Di masa Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi terkenal didunia dan saat itu belum ada jalur darat dan udara. Ini komitmen kita untuk mengembalikan julukan Venesia dari Timur,” ungkapnya.
Gotong royong yang lebih didominasi anak Sungai Musi di Palembang, dilakukan Pemkot Palembang di berbagai wilayah baik di pusat kota maupun pinggiran kota Palembang.

Tradisi membuang sampah di aliran sungai menjadi kebiasaan warga Palembang. Gerakan gotong royong sendiri, dilakukan Wako Palembang untuk mengubah kebiasaan warga dan menjadikan aliran sungai menjadi bersih.
“Sungai memberikan manfaat yang besar dan jangan melupakan itu. Kita berharap jangan dikotori lagi. Karena tidak mungkin pemerintah akan mampu menjaga tanpa dukungan masyarkat,” katanya.
Normalisasi Sungai Sekanak sendiri, sudah dilakukan dalam satu tahun terakhir. Pengerukan anak Sungai Musi ini menghasilkan banyak tumpukan sampah rumah tangga yang terlalu lama mengendap.
Bahkan hingga sekarang, aroma dari sampah di Sungai Musi masih tercium menyengat, meskipun volume sampah di kawasan Kelurahan 26 Ilir Palembang ini sudah banyak berkurang.