Kitogalo.com – Nama Joko Anwar dalam dunia Perfilman Indonesia sudah asing lagi. Lewat tangan dinginnya menyutradai berbagai film nasional, membuat banyak prestasi yang diraihnya.
Dua film terbarunya yaitu Gundala dan Perempuan Tanah Jahanam, sukses membius para penonton. Film yang mengangkat kearifan lokal dan kisah horor ini yang kental akan nuansa Indonesia.
Gundala dan Perempuan Tanah Jahanam bahkan mampu menembus box office. Gundala menyerap 1,69 juta penonton, sementara Perempuan Tanah Jahanam tembus sejuta penonton dalam sembilan hari.
FIlm Gundala yang diadaptasi oleh cerita rakyat ini diperankan oleh Abimanyu dan Tara Basro. Sedangkan Film Perempuan Tanah Jahanam dibintangi Tara Basro, Ario Bayu, Marissa Anita, dan Christine Hakim.
Untuk Perempuan Tanah Jahanam mengisahkan Maya (Tara) yang mengajak sahabatnya, Dini (Marissa) mudik ke Desa Harjosari untuk melacak rumah warisan keluarga. Siapa sangka, di desa itulah mereka diincar malapetaka.
Pada 2018, rumah produksi Base Entertainment yang didirikan Shanty Harmayn mempresentasikan skenario Perempuan Tanah Jahanam kepada Ivanhoe Pictures. Ivanhoe Pictures perusahaan film di Los Angeles, AS, yang memproduksi film Crazy Rich Asians dan The Wailing.
Tertarik, Ivanhoe Pictures ikut memproduksi film Perempuan Tanah Jahanam bareng CJ Entertainment dari Korea Selatan, Rapi Films dan Logika Fantasi yang dipimpin oleh Tia Hasibuan.
“Tantangan terbesar, mencari lokasi yang sesuai dengan skenario,” cuit Joko Anwar di Twitter.
Skenario film Perempuan Tanah Jahanam menggambarkan Desa Harjosari dikelilingi empat jenis hutan, yang terluar berupa hutan pinus. Kemudian, hutan homogen kayu-kayu besar, hutan bambu, dan hutan heterogen di dekat desa.
Lokasi syuting sendiri dipilih di sepanjang kawasan Jawa Timur, salah satunya rumah tua di Banyuwani yang sudah tidak dihuni selama 30 tahun.
Lalu, Joko Anwar memilih lokasi di desa di tengah hutan yang ada sejak era 1940-an untuk tempat tinggal penduduk yang bekerja di perkebunan. Namun tidak ada akses mobil ke sana.
Yang paling lama ditemukan yaitu lokasi kuburanyang berkarakter, indah, sekaligus creepy butuh waktu tiga bulan untuk mendatangi puluhan kuburan. Setelah mencari sekian lama, Joko Anwar dan tim akhirnya menemukan di di Lumbang, Jawa Timur. Dimana, di sana banyak kuburan anak kecil.
Tantangan lain, merancang schedule untuk syuting di banyak tempat, dengan waktu hanya 28 hari. Karena ini film thriller yang belum terbukti bisa laku di Indonesia, Joko Anwar dan tim tak berani menganggarkan bujet besar.
Tekad yang kuat membangun chemistry film ini, membuat Tim film Perempuan Tanah Jahanam membuka akses jalan ke desa terpencil tempat syuting agar bisa dilalui mobil. Karena jalanan licin dan berbatu, tiap mobil harus ditarik dengan mobil all-terrain vehicle.
Editor : Nefryu
BACA JUGA :
Yuk Coba Senam Zumba untuk Bakar Lemakmu
Dari Hasil Survei, Liburan Lebih Menyenangkan Daripada Pernikahan
Horee.. Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah FIFA U-20 World Cup 2021