Kitogalo.com – Maraknya wabah Pandemik Corona Covid-19 , membuat banyak warga Indonesia tertular virus asal Kota Wuhan Tiongkok tersebut.
Di tengah ketakutan warga Indonesia akan penularan Corona Covid-19, banyak juga informasi hoaks yang tersebar di jejaring media sosial (medsos) dan aplikasi chatting online.
Hariqo Wibawa Satria, Direktur Eksekutif Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi, CEO Global Influencer School, Penulis Buku Seni Mengelola Tim Media Sosial .Indonesia, menyoroti maraknya penyebaran missinformasi dan disinformasi ini.
Dia pun memberikan informasi tentang 11 etika percakapan di grup komunikasi online, di masa Pandemik Corona Covid-19.
1. Empati
Saat berkomunikasi di grup WhatsApp, pastinya kita tidak tahu apakah ada anggota grup yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pasien positif Corona Covid-19, atau ada anggota keluarganya yang meninggal dunia karena Corona Covid-19.
“Sebaiknya kurangi bercanda, periksa obrolan sebelum mengirim pesan,” katanya, Senin (13/4/2020).
2. Konten Pembawa Petaka
Di beberapa negara, banyak warganya yang meninggal dunia karena informasi yang salah terkait Corona Covid-19. Seperti di Iran ada 300 orang warganya yang meninggal dunia, 30 rang di Turki dan 5 orang di Amerika Serikat.
“Di Kota Bekasi juga ada 5 orang warga yang meninggal dunia, akibat salah informasi tentang obat corona. Jangan menyebar konten yang tidak jelas pembuatnya dan sumbernya,” ujarnya.
3. Stop Screenshot Percakapan
Hariqo pun menghimbau kepada seluruh warga Indonesia, agar tidak mencetak layar percakapan atau screenshot terutama di grup WhatsApp. Dan harus pelajari Pasal 26 Ayat 1 UU ITE No 19/2016.
4. Waspada Nomor Asing
Dia juga mengingatkan agar berhati-hati dengan nomor asing, yang tidak mencantumkan nama, tanpa foto profil.
“Segera tanya dan telepon, jika tidak ada respon, keluarkan dari grup WhatsApp,” ungkapnya.
5. Hindari Menyebar Konten
Para pengguna apikasi juga diharapkannya untuk tidak menyebar foto, video dan konten lainnya dalam jumlah banyak, kecuali permintaan anggota. Tidak mengirim banyak tautan berita yang isinya sama.
6. Hindari Penggunaan Emotion
Etika dalam percakapan saat Pandemik Corona Covid-19, juga bisa dilakukan dengan tidak menggunakan emoticon dan emoji.
Terutama dalam hal kematian, kecelakaan, bencana alam atau kabar duka lainnya, baik bagi pengirim pesan maupun yang merespon.
7. No SARA
Dia berharap agar pengguna aplikasi chatting dan medsos tidak melecehkan, menghina SARA, membuat fitnah. Lalu, tidak menggunakan panggilan kampret, kadrun, cebong dan lainnya.
“Kita bisa dijajah 350 thn oleh ‘corona’ kalau tidak bersatu,” ujarnya.
8. Sebarkan Info Aktual
Menurutnya, informasi yang benar, jujur, akurat akan mencegah kita meremehkan corona. Langsung ingatkan siapapun penyebar hoaks sebelum menyebar jauh.
9. Sampaikan Informasi Penting
“Sampaikan jika ada informasi penting terkait corona dari situs resmi dan media kredibel, atau kirim langsung ke beberapa anggota grup,” ungkapnya.
10. Cek Kebenaran Informasi
Diakuinya, tidak semua pesan mengenai Corona Covid-19 tersebut akurat. Harus dicek di mesin pencari dan media sosial, tanya 3 – 4 orang orang atau hubungi pemeriksa fakta di no WA: +62 859-2160-0500 yaitu Mafindo.
11. Gunakan Data Akurat
“Semua bidang ada ahlinya, utamakan menyebar pendapat dari ahli kesehatan masyarakat, ahli Epidemiologi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), para dokter, psikiater, perawat, psikolog, media-media yang kredibel serta situs-situs resmi tentang Corona Covid-19,” ucapnya.
Editor : Nefryu