Kitogalo.com, Palembang – Belajar dari kasus bayi kembar siam di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Gubernur Sumsel Herman Deru akan menambah fasilitas kesehatan di puskesmas di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel.
Herman Deru pun berjanji akan menambah fasilitas Ultrasonografi (USG), yang akan disebar di berbagai puskesmas, guna memberikan pelayanan terbaik bagi pasien ibu hamil.
“Kasus seperti ini sebenarnya bisa dideteksi sejak awal, jika sang ibu bisa USG sejak awal kehamilannya, tidak harus menunggu tujuh bulan,” ungkapnya, saat ditulis Jumat (30/8/2019).
“Karena Dokter bisa memutuskan apakah kehamilannya bisa diteruskan atau tidak. Makanya saya tantang agar Puskesmas sediakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, nanti saya akan sediakan fasilitas USG,” ucapnya.
Ultrasonografi medis sendiri merupakan sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra. Alat ini digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran, struktur, dan luka patologi. Dengan membuat teknik ini, berguna untuk memeriksa organ terutama untuk bayi dalam kandungan.
Gubernur Sumsel berharap, jika penyediaan USG di puskesmas sudah terealisasi. Para tenaga kesehatan di puskesmas se-Sumsel, bisa memanfaatkannya secara maksimal. Terutama untuk mendeteksi secara dini berbagai kasus kehamilan di Sumsel.
Operasi pemisahan bayi kembar siam yang merupakan anak pertama dari pasangan Afid Bahirul (30) dan Oryn Syafitri (26), berlangsung selama tujuh jam.
Tim dokter RSMH Palembang memutuskan untuk menyelamatkan bayi yang sehat yaitu Aysha, dengan melakukan operasi memutuskan asupan darah ke bayi Alisha. Di akhir operasi, bayi Alisha ahirnya meninggal dunia, karena tidak memiliki saluran pernafasan atau tenggorokan dan paru-parunya tidak berfungsi maksimal.
Editor : Nefryu
BACA JUGA :
Aysha, Bayi Kembar Dempet di Palembang Berhasil Lewati Masa Kritis
Gubernur Sumsel Ajukan Tambah Lahan Sawah ke Kementrian Pertanian
Ada Boneka Barbie Khusus Disabilitas, Menggemaskan !
