Drone Penebar Pupuk buatan Tim BeeHive (Kompas.com)

Kitogalo.com, Palembang – Mahasiswa asal Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan di University of Manchester mengikuti kompetisi Microsoft Imagine Cup 2018. Tim BeeHive Drones ini membuat drone penyebar pupuk untuk petani. Sayangnya mereka harus menerima kemenangan yang tertunda. Pasalnya generasi bangsa jenius ini harus berhenti berjuang di putaran World Finals.

Tetapi mereka tak gentar untuk memperjuangkan penemuan yang sudah mereka rancang ini. Tim BeeHive Drones sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi di Indonesia dan juga melakukan pitching ke berbagai perusahaan perkebunan dan pertanian, serta membuka kemungkinan drone buatannya dipakai di luar bidang agrikultur, seperti e-commerce.

Dilansri dari Kompas.com, BeeHive Drones tak membatasi diri dalam sektor tujuan awal, drone yang sudah dirancang sedemikian rupa ini sudah dibicarakan dengan salah satu e-commerce Indonesia untuk dijadikan alat pengantar pesanan belanja secara daring. Hal ini disampaikan CEO BeeHive Drones, Albertus Gian.

“Kami nggak ingin hanya terbatas di agrikultur, karena mulai mendapat perhatian media, orang jadi tertarik, tapi teknologi kita juga bisa untuk hal lain, seperti drone delivery,” Kata Albertus saat dijumpai KompasTekno di kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington, AS, Selasa, 24 Juli 2018.

Albertus mengatakan bahwa drone yang sudah dirancang untuk menebar pupuk bisa saja dengan mudah diubah menjadi drone delivery karena tak perlu banyak modifikasi lagi hanya mengubah software-nya saja. “Karena kita main di software saja,” kata dia.

Albertus juga menuturkan bahwa regulasi drone penganter belanjaan online yang pertama kali dikenalkan oleh e-commerce Amazone ini masih belum ada kepastian mulai dari bentuknya hingga keterlibatan manusianya.

“Terakhir regulasinya untuk drone delivery itu harus ada orang yang mengendalikan, tapi mengendalikannya itu berapa persen atau hanya mengawasi saja, itu yang masih belum jelas,” kata Albertus.

Heti Rahmawati