Kitogalo.com, Palembang – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2015 di Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi bencana besar di Indonesia.
Untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di tahun 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI Angkatan Udara (AU), pemerintah dan stakeholder terkait akan menyiapkan upaya pencegahan karhutla sebelum memasuki musim kemarau.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Heri Sutrisno mengatakan sebagian besar helikopter itu digunakan untuk waterbombing.
“Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang menyiagakan lima unit helikopter,”katanya, Senin (11/3/2019).
Sumsel sendiri memiliki lahan gambut seluas 1,4 juta hektar, kita fokus pada berbagai kegiatan mitigasi untuk mencegah terjadinya karhutla.
“Kegiatan pemantauan ini dilakukan secara rutin melalui satelit untuk mengetahui kondisi terkini dari lokasi-lokasi yang selama ini rawan terbakar,”ujarnya.
Meskipun belum mengerahkan armada udara untuk memantau langsung, namun kondisi kawasan yang rawan terbakar di Sumsel terus dipantau Tim Satgas Udara.
Penetapan status siaga bencana karhutla sudah ditandatangani oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, setelah berkoordinasi dengan BPBD Sumsel dan stakeholder terkait lainnya.
BACA JUGA :
Sumsel Akan Ditetapkan Status Siaga Bencana Karhutla
Wagub Mawardi Beri Lampu Hijau Penjajakan Kerjasama Pertagas – PDPDE
Begini Jawaban Jokowi Saat Warga Palembang Minta Hadiah Sepeda